PEMUKIM ISRAEL MASIH TAKUT KEMBALI KE JALUR GAZA

17 Agustus 2014 (Foto : MEMO)
17 Agustus 2014 (Foto : MEMO)

Tel Aviv, 20 Syawwal 1435/17 Agustus 2014 (MINA) –Pemerintah Israel menyerukan kepada warganya yang selama ini dimukimkan di permukiman ilegal yang dibuatnya di wilayah Palestina, agar kembali ke permukiman itu setelah adanya gencatan senjata.

“Seruan itu umumnya ditolak, karena warga sudah kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan pada militer Israel,” demikian diberitakan media Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi;raj islamic news Agency (MINA), Ahad.

Dilaporkan, sebagian pemukim “Israel” yang tinggal di permukiman ilegal di sekitar Jalur , melarikan diri karena Israel menyerbu  Jalur Gaza, lalu menyelamatkan diri ke Israel

Saat itu,  pemukim berkewarganegaraan Israel, Heedfa Gabriel, ( 33 tahun) misalnya, mengemas barang-barang miliknya dan membawa kedua anaknya ke suatu daerah yang lebih aman di Israel, meninggalkan kibbutz Nahal Oz.

Sekelompok pejuang Palestina menyusup ke pemukiman ilegal Nahal Oz Kibbutz pada 28 Juli lalu dan menewaskan lima tentara Israel. Para pejuang menyiarkan video operasi ini.

Sekitar 14.000 tinggal di permukiman-permukiman yang dibangun Israel secara ilegal melanggar hukum internasional  di Jalur Gaza. Israel menyebut mereka kibbutz. Yahudi mendirikan Israel dengan mendirikan kibbutz di tanah Palestina dan menjadikannya sebagai bagian dari negara Israel.

Sebagian besar pemukim Israel meninggalkan kibbutz selama dan sebagian lagi tetap bertahan.

Tiga keluarga pemukim Israel yang tetap tinggal di pemukiman Rafifim, Negev, setiap siang hari  bertemu dan mendiskusikan nasib.

Gabriel, salah seorang pemukiman berkewarganegaraan Israel,  mengatakan, “Kita hanya bisa percaya dengan dalam perang ini. Hamas  mengatakan akan meluncurkan roket dan mereka melakukan apa yang mereka rencanakan itu,” katanya. (T/P012/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0