Penundaan Pembangunan Masjid Baru di Ayodhya Kemungkinan Berakhir Pekan Ini

Desain masjid Ayodhya yang akan dibangun di Desa Dhannipur, distrik Ayodhya, Negara Bagian Uttar Pradesh, India. (Gambar: dok. Muslim Mirror)

Ayodhya, MINA – Pembangunan masjid baru pengganti masjid bersejarah yang dirubuhkan di Ayodhya di negara bagian Uttar Pradesh, India, beberapa tahun lalu, kemungkinan akan dimulai pekan ini.

Langkah itu dilakukan setelah penundaan karena harus mendapatkan sertifikat no-objection (NOC), diikuti dengan penundaan perubahan penggunaan lahan, yang dipastikan akan segera berakhir.

Sebuah masjid, rumah sakit, lembaga penelitian, dapur komunitas, dan perpustakaan akan dibangun oleh yayasan Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF) di atas tanah seluas lima hektar yang diberikan oleh pemerintah negara bagian.

Masalah perubahan penggunaan lahan telah tertunda dengan Ayodhya Development Authority (ADA) selama empat bulan terakhir. Diperkirakan pekan ini sudah bisa diselesaikan.

Ketua ADA dan Komisaris Divisi Ayodhya Gaurav Dayal mengatakan kepada PTI bahwa keputusan tentang masalah perubahan penggunaan lahan akan diambil pekan ini.

“Kami sudah mendapat arahan dari pemerintah. Masalah ini akan dibahas pada hari Senin (27/2) dan keputusan akan diambil pekan ini,” katanya pada Ahad.

Arshad Khan, wali lokal dari kepercayaan IICF, mengatakan sebuah aplikasi diajukan pada Juli 2020, meminta persetujuan untuk pembangunan masjid, rumah sakit, lembaga penelitian, dapur umum dan perpustakaan di tanah yang dialokasikan di desa Dhannipur, Ayodhya.

Pembangunan candi Ram di Ayodhya telah disetujui beberapa hari sebelumnya, meski pengajuannya dilakukan secara offline, tambahnya.

“Saat kami mengajukan perubahan penggunaan lahan, ADA mengatakan aplikasi harus dilakukan secara online. Saat menyampaikan ketidakmampuan perwalian untuk melakukannya, orang-orang dari otoritas mengajukan aplikasi secara online. Karena aplikasi diajukan secara online, portal tersebut meminta 15-16 NOC,” kata Khan,

Khan menambahkan bahwa butuh kepercayaan lebih dari satu tahun untuk mendapatkan dokumen tersebut.

“Ketika masalah itu dibawa ke pemberitahuan hakim distrik saat itu, dia membantu kami mendapatkan NOC. Setelah NOC datang, isu alih guna lahan muncul pada Oktober tahun lalu,” ujarnya.

Khan mengatakan, setiap kali ADA ditanya tentang penundaan perubahan penggunaan lahan, masalah tersebut akan diselesaikan pada rapat dewan berikutnya.

Dalam putusan bersejarah pada 9 November 2019, Mahkamah Agung memerintahkan pembangunan kuil Ram di lokasi yang disengketakan di Ayodhya dan meminta pemerintah mengalokasikan lahan seluas lima hektar untuk pembangunan masjid di tempat terkemuka di distrik tersebut.

Perwalian IICF, yang dibentuk untuk pembangunan masjid, mengumumkan rencananya untuk membangun rumah sakit, dapur komunitas, perpustakaan dan lembaga penelitian, bersama dengan masjid tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Trust Athar Hussain berharap formalitas terkait perubahan penggunaan lahan akan selesai pada akhir November tahun lalu. Diharapkan pekerjaan pembangunan masjid dan fasilitas lainnya akan dimulai pada bulan Desember dan strukturnya akan dibangun dalam waktu satu tahun. Namun kemudian itu semua jadi tertunda selama empat bulan. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.