Pernyataan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Terkait KTT LB OKI di Jakarta

Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah Mansur, MA. Photo : Hadis/MINA
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (Foto: Hadis/MINA)

PERNYATAAN JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) MENDUKUNG KEMERDEKAAN DAN PEMBEBASAN ALQUDS AS-SYARIEF

Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Berkenaan dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) yang Ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tanggal 6 – 7 Maret 2016 di Jakarta tentang Palestina dan As-Syarief, bersama ini Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Bahwa bangsa Indonesia terutama kaum muslimin Indonesia patut bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena konferensi tersebut dapat terselenggara dengan baik, tertib dan aman. Para kepala negara dari anggota OKI dapat bertemu dan bersilaturrahim dalam semangat ukhuwah Islamiyah. Kami doakan semoga konferensi tersebut tidak sekedar seremonial saja. Namun membuahkan hasil yang bermanfaat nyata bagi perjuangan pembebasan Palestina dan Al-Quds As-Syarief.  Keberhasilan penyelenggaraan tersebut merupakan prestasi tersendiri yang dapat menjadikan Indonesia sebagai teladan bagi kerukunan hidup di antara bangsa besar yang sangat majemuk dalam hal agama, ras maupun budaya.  Kaum muslimin sebagai mayoritas penduduk Indonesia memainkan peran kunci dalam prestasi bangsa tersebut.
  1. Kami mendukung inisiatif Pemerintah Republik Indonesia untuk mengajak seluruh anggota OKI dan dunia guna mencari solusi terbaik bagi penyelesaian konflik di Palestina. Indonesia harus terus konsisten dalam mengawal bahkan memimpin upaya-upaya persuasif sampai terwujudnya kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Quds As-Syarief. Lebih dari itu Pemerintah Republik Indonesia perlu menurunkan komitmen dukungan tersebut kepada program-program konkret yang melibatkan berbagai komponen di dalam dan luar negeri;
  1. Kami pun mendukung rencana Pemerintah untuk membuka Konsulat Republik Indonesia di Ramallah pada bulan Maret 2016 ini. Semoga pembukaan Konsulat RI tersebut dapat memberikan sumbangan bagi proses perdamaian di Palestina;
  1.  Kami mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera mewujudkan pengakuan atas kemerdekaan Palestina sebagai bangsa yang berdaulat penuh atas tanah air sesuai yang diatur dalam UN Partition 1967. PBB harus mampu memaksa Pemerintah Israel untuk menghentikan proyek perluasan pemukiman Yahudi yang illegal melalui pencaplokan tanah warga Palestina yang disertai intimidasi dan kekerasan terhadap rakyat Palestina serta penghancuran bangunan Masjidil Aqsha;
  1. Kepada rakyat Palestina terutama Hamas dan Fatah serta komponen lainnya diserukan agar secepatnya melaksanakan rekonsiliasi berdasarkan prinsip ukhuwah Islamiyah sesuai perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 103; “Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah seraya berjama’ah (bersatu padu) dan janganlah bercerai berai.” Serta firman Allah dalam Surat Al-Hujurat 10: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara maka damaikanlah di antara sesama saudaramu.” Dengan dasar ketaatan kepada Allah itulah akan dicapai kemenangan yang sesungguhnya;
  1. Kami menyerukan Pemerintah Mesir agar memberikan dukungan nyata terhadap nasib bangsa Palestina terutama dengan membuka pintu perbatasan Raffah. Mesir sebagai salah satu pelopor Gerakan Non-Blok dan pemimpin OKI diharapkan agar dapat berperan lebih signifikan dalam proses perdamaian di Palestina dan Timur Tengah;
  1. Kami menghimbau seluruh anggota OKI untuk meneruskan upaya melindungi dan membela kepentingan kaum Muslimin di Palestina dan di seluruh penjuru dunia yang saat ini masih berada dalam penjajahan atau teraniaya;
  1. Kami menyerukan agar OKI dan badan-badan dunia lainnya untuk melindungi kompleks Al Quds Al Syarief dari penyerangan, penjarahan, penistaan dan penghancuran yang semakin massif dilakukan oleh pemerintah Penjajah Israel. Al-Quds ditetapkan PBB sebagai warisan dunia maka tindak kekerasan Israel atasnya adalah pelanggaran terhadap hukum internasional. Adapun pelarangan terhadap warga muslim Palestina untuk mengunjunginya adalah pelanggaran hak azasi manusia yang sangat serius. Dunia menjadi saksi bahwa selama ini Al-Quds As-Syarief menjadi situs suci paling menderita di dunia karena ganasnya perlakukan Zionis Israel terhadapnya;
  1. Kepada kaum muslimin di Indonesia dan di mana saja berada, hendaknya tidak berhenti untuk memberikan dukungan nyata bagi upaya mewujudkan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Quds As-Syarief. Melindungi dan membela Al-Quds As-Syarief adalah tanggung jawab muslimin di seluruh dunia. Berbagai upaya dapat dilakukan baik pada peringkat pemerintahan maupun peringkat masyarakat luas bahkan peringkat dunia.

Demikian pernyataan Jama’ah Muslimin (Hizbullah).

 ألحمد للّه، إیاك نعبد وإیاك نستعین

أللّه اكبر وللّه الحمد

Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437 H./ 7 Maret 2016 M.

IMAAMUL MUSLIMIN,

YAKHSYALLAH MANSUR

(L/P011/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.