Pernyataan Sikap PP Prima DMI Terkait Krisis Kemanusiaan di Xinjiang

Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) memberikan pernyataan sikap terkait isu bagi muslim Uyghur di Xinjiang, Cina.

Hal itu, disampaikan oleh Ketua Umum Ahmad Arafat Aminullah di acara webinar Internasional kedua bertajuk “Krisis Uighur, Antara Mitos dan Fakta”. Demikian keterangan tertulis diterima MINA, Ahad (10/1)

Dalam kesempatan itu, para pembicara diantaranya; Founder Drone Emprit/Analis Sosial Media Ismail Fahmi, Pemred Republika Irfan Junaidi, Attorney, Board of Chairman UHRP Mr. Nury Turkel dan Uyghur Diaspora, Activist, Software Engineerv Ms. Sayida Ali.

Dalam pernyataan itu, Ahmad Arafat menyerukan dan menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut.

Meminta kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia agar menyerap aspirasi kaum Muslimin Indonesia yang menyatakan kepedulian, kekhawatiran dan keingintahuan mengenai apa yang sebenarnya terjadi bagi etnis muslim Uyghur di China.

“Agar pemerintah secara diplomasi dan dengan politik luar negerinya yang bebas aktif ikut menyerukan dan mendorong upaya penyelesaian konflik dan resolusi terkait isu Uyghur ini secara khusus,” katanya.

Menghimbau dan mengajak kepada segenap bangsa Indonesia untuk menyerukan aspirasi anak bangsa yang peduli pada krisis kemanusiaan yang tampaknya terjadi pada etnis Uyghur.

Serta, menyampaikan penolakan kita pada segala bentuk dan jenis penindasan, diskriminasi, perebutan hak-hak asasi manusia, hingga dugaan perbudakan-modern melalui forced labour apalagi cultural genoside yang ada.

Menyerukan dan mengingatkan kepada umat muslim Indonesia, khususnya terhadap segenap pemuda remaja muslim di negeri ini untuk senantiasa kembali berpegang teguh kepada tali agama Allah, menguatkan tali solidaritas persaudaraan, dan menyatukan misi perjuangan untuk mendukung berakhirnya krisis kemanusiaan yang ada, sebagai perwujudan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Manusia adalah umat yang Satu. Umat Islam adalah umat yang satu. Dan umat Islam haruslah mempersatukan. Oleh sebab itu, Prinsip kesatuan (unity) merupakan sebuah filosofi dasar dan prinsip utama dalam mengatur ketertiban dan ketentraman di antara sesama manusia.

Masyarakat Muslim dunia adalah bagian dari kemanusiaan secara global dan seutuhnya. Kesatuan kemanusiaan secara utuh dan harmoni dalam berbagai rentang dimensi kehidupan, tempat dan zaman merupakan tanggung jawab masyarakat dunia (global citizens). (R/Hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.