Jakarta, 5 Muharam 1438/6 Oktober 2016 (MINA) – Direktur Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Mochamad Chandra Widya Yudha mengatakan, dari empat agenda penting yang akan dibahas pada Pertemuan Tingkat Menteri Association of South East Asia Nation (ASEAN) dan Uni Eropa (UE), salah satunya akan membahas mengenai penanganan masalah terorisme dan radikalisme.
Pertemuan ASEAN-Uni Eropa ke-21 tersebut akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 13-14 Oktober 2016 mendatang.
“Tiga pembahasan lain yang akan dibahas diantaranya yakni membahas perkembangan ASEAN dan Uni Eropa, kerja sama kemitraan dan peningkatan hubungan ASEAN-Uni Eropa, juga penanganan isu-isu internasional seperti terorisme, radikalisme, dan permasalahan global, ” ujarnya di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis (6/10).
Chandra menjelasakan, akan ada dua outcome document yang akan dihasilkan dalam pertemuan tersebut, yakni Bangkok Declaration dan Bangkok Roadmap.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Selain itu, Chandra menjelaskan, “Indonesia akan memimpin pembicaraan pada agenda ASEAN-EU Coorporation Global Security.”
Pertemuan ASEAN-UE diselenggarakan setiap dua tahun, pertemuan terakhir berlangsung pada Juli 2014 di Brussel, Belgia.(L/P008/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel