PERUBAHAN IKLIM PICU PENINGKATAN VIRUS DEMAM BERDARAH

Foto: Press TV
Foto: Press TV

, 2 Rabiul Awal 1436/24 Desember 2015 (MINA)- Sebuah penelitian dari universitas di Amerika Serikat (AS) menyebutkan, perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk di kota meningkatkan potensi ancaman demam berdarah ().

“Virus dengue rentan meningkat karena pemanasan global dan urbanisasi. Hal itu banyak terjadi di negara-negara dan Tengah, Amerika Selatan dan ,” kata sebuah penelitian seperti dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Pertama kalinya peta kerentanan DBD yang diterbitkan pada Selasa (23/12) memperingatkan bahwa virus itu dapat menyebar ke beberapa daerah di Afrika Barat dan Tengah karena sanitasi yang buruk dan kualitas air minum serta layanan kesehatan yang tidak memadai.

Penelitian tersebut menambahkan, sebagaian bumi menghangat dan demam berdarah dapat menyebar ke sebagian besar Eropa dan daerah pegunungan di Amerika Selatan dan suhu dingin dapat membantu peningkatan populasi nyamuk.

Demam berdarah merupakan penyakit tropis disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk  dengan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan kulit yang mirip dengan campak.

Dengue telah menjadi masalah global sejak perang dunia kedua dengan daerah terdampak di lebih dari 110 negara.

Menurut () menyebutkan, penyakit ini telah membunuh sekitar 20.000 orang setiap tahun dan menginfeksi hingga 100 juta orang. (T/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0