Pesantren Miliki Makna Keislaman dan Keaslian Indonesia

Kupang, 18 Jumadil Awwal 1438/16 Februari 2017 (MINA) – memiliki makna keislaman dan keaslian Indonesia, kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Nusa Tenggara Timur (), Sarman Marselinus, pada pembukaan Sosialisasi Program Keagamaan Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT beberapa waktu lalu dl Kupang.

“Pendidikan Pondok Pesantren diharapkan dapat menghasilkan santri yang sungguh-sungguh Islam dan juga Indonesia. Untuk itu diharapkan agar pengelolaan Pondok Pesantren dapat membangun interkasi sosial yang baik dengan kelompok/masyarakat dan pemerintah setempat,” ujar Sarman dalam keterangan pers yang dikutip Mi’raj Islamic News  Agency (MINA).

“Pondok Pesantren kini telah maju, karena itu kita harus membangun interaksi sosial yang baik. Orang tidak lagi mengenal pondok pesantren berdasarkan asumsi melainkan mengalami langsung bahwa pondok pesantren membentuk image/citra yang mengusung ciri keagamaan yang sangat kuat yang membantu Visi Kementerian Agama,” katanya.

Sarman berharap, pengelola santri dapat mendesain program kegiatan yang meningkatkan kualitas interaksi dengan mitra dan masyarakat sertapemerintah di lokasi setempat.

Dia juga mengatakan, pesantren diharapkan dapat bertumbuh baik di NTT, “Kiranya Kementerian Agama dapat berbangga dengan lahirnya santri Islam NTT yang berkualitas, sungguh-sungguh Islami dan Indonesia, yang memelihara Kebhinekaan dan membangun suasana hidup bersahaja.” (T/R05/RS1)

Mi’raj Islamic  News Agency (MINA)

 

Wartawan: Fauziah Al Hakim

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.