Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PKK Jadikan Masjid Sebagai Benteng dan Nodai Al-Quran Saat Pertempuran

Rudi Hendrik - Senin, 23 Mei 2016 - 05:00 WIB

Senin, 23 Mei 2016 - 05:00 WIB

314 Views

Ankara, 15 Sya’ban 1437/23 Mei 2016 (MINA) – Di provinsi Sirnak, tenggara Turki, kelompok bersenjata PKK telah menjadikan sebuah masjid sebagai tempat bertahan dan melecehkan salinan Al-Quran yang ada di masjid.

Tim berita Anadolu Agency menyaksikan Masjid Geylani di pusat Sirnak baru-baru ini ditemukan dalam kondisi hancur dengan lubang peluru di dinding-dindingnya, Banyak lembar salinan Al-Quran ditemukan robek, terbakar dan tersebar di mana-mana.

Sumber keamanan dalam status anonim mengatakan, masjid menjadi hancur setelah digunakan oleh PKK sebagai penampungan selama satu bulan.

Menurut rekaman Anadolu Agency yang disiarkan Ahad (22/5) dan dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), tentara terlihat hati-hati mengambil lembaran Al-Quran dari lantai dan menempatkannya di rak-rak yang tinggi.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Sumber mengatakan, milisi PKK meledakkan bom rakitan di pintu masuk masjid untuk menghentikan kemajuan pasukan keamanan Turki. Ledakan itu merusak parah tempat ibadah tersebut.

Sumber menambahkan, PKK juga menembaki pasukan keamanan dari jendela masjid.

Operasi anti-teror diluncurkan 14 Maret lalu yang bertujuan untuk membersihkan kota dari milisi dan untuk menjamin keamanan masyarakat.

Sejauh ini, sebanyak 408 milisi PKK telah dilumpuhkan oleh pasukan keamanan di provinsi itu.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Sumber menambahkan, pasukan keamanan juga menyita 1.122 bahan peledak  selama 90 hari terakhir. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Khadijah
MINA Health