Ramallah, 28 Dzulhijjah 1437/30 September 2016 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat (30/9) akan menghadiri pemakaman mantan pemimpin Israel Shimon Peres yang meninggal dunia Rabu pagi (28/9) pada usia 93 tahun, dua pekan setelah menderita stroke.
“Presiden Abbas akan menghadiri pemakaman bersama dengan sejumlah pejabat Palestina,” kata Mohamed Al-Madani, pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sedangkan menurut laporan di media Israel, Abbas akan disertai dengan Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat, Kepala Intelijen Palestina Hussein Majid Faraj, dan Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein Al-Sheikh.
Beberapa pejabat Palestina mengonfirmasi rencana kehadiran Abbas di upacara pemakaman Peres pada Jumat dengan syarat namanya tidak disebut.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Unit Kementerian Pertahanan Israel juga menyatakan bahwa Abbas meminta koordinasi terkait kehadirannya di pemakaman tersebut.
Abbas akan melakukan perjalanan dari dekat Ramallah ke wilayah Israel untuk bergabung dengan pemimpin dari seluruh dunia yang menghadiri pemakaman itu, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Sementara gerakan perlawanan Palestina Hamas yang berbasis di Gaza, mengecam keputusan Abbas untuk menghadiri pemakaman tersebut.
“Partisipasi Abbas di pemakaman Peres seperti ejekan terhadap pengorbanan berdarah yang dilakukan oleh rakyat Palestina,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Abu Zuhri menggambarkan meninggalnya pemimpin Israel pada Rabu sebagai akhir pertanggungjawaban pidana karena telah membunuh ratusan orang tak bersalah selama perang.
Selain itu, gerakan Front untuk Pembebasan Rakyat Palestina menggambarkan keputusan Abbas untuk menghadiri pemakaman Shimon Peres sesuatu yang “disesalkan”.
Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan pada Kamis bahwa Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri akan menghadiri pemakaman bersama dengan dua menteri pemerintah Yordania dan penasehat Raja Maroko Mohamed VI.
Menurut kementerian, 16 kepala negara akan menghadiri pemakaman pada Jumat di Jerusalem (Kota Al-Quds) di tengah keamanan yang ketat.
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu
Peres lahir di zaman modern Belarus pada 1923. Di Palestina, ia bergabung dengan Haganah, geng Yahudi bersenjata yang melakukan sejumlah serangan terhadap warga Palestina setelah penarikan pasukan Inggris dari Palestina pada tahun 1948.
Peres pernah dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1994 bersama Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat untuk perannya dalam pembicaraan damai yang menghasilkan Oslo Accords.
Peres telah dituduh melakukan berbagai kejahatan di wilayah tersebut, termasuk penembakan terhadap desa Lebanon selatan Qana yang menewaskan 106 orang pada tahun 1996 ketika ia menjadi Perdana Menteri Israel.(T/M013/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Serang Sejumlah Desa dan Kota di Tepi Barat