Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putra Khashoggi Terima Putusan Peradilan Saudi Terkait Pembunuhan Ayahnya

Rudi Hendrik - Rabu, 25 Desember 2019 - 11:00 WIB

Rabu, 25 Desember 2019 - 11:00 WIB

7 Views

Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Mohamed bin Salman bertemu dengan putra Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi. (Foto: Twitter)

Riyadh, MINA – Salah, putra Jamal Khashoggi pada Senin (23/12) menyatakan menerima keputusan peradilan Arab Saudi terkait kasus pembunuhan terhadap ayahnya.

Dalam unggahan tweet-nya, ia menyatakan menerima putusan pengadilan Saudi dan mengkonfirmasi kepercayaan keluarganya pada pengadilan Saudi di semua tingkatan.

“Keadilan peradilan didasarkan pada dua prinsip, keadilan dan proses pengadilan yang cepat, sehingga tidak ada ketidakadilan atau penundaan,” tweet Salah dalam bahasa Arab, demikian Arab News melaporkan.

“Hari ini, pengadilan telah memperlakukan kami dengan adil, anak-anak dari almarhum, Jamal Khashoggi. Kami menegaskan keyakinan kami pada peradilan Saudi di semua tingkatan, dalam melayani dan mencapai keadilan. Terima kasih Tuhan,” tulis Salah.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Komisi Hak Asasi Manusia Saudi men-tweet pada Senin bahwa putusan dalam kasus Khashoggi adalah contoh dari independensi peradilan dan imparsialitas Arab Saudi, Dan persidangan mereka yang dituduh sebagai pembunuh Khashoggi sesuai dengan standar internasional.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum mengatakan, dari orang-orang yang didakwa dalam kasus itu – kebanyakan tidak disebutkan namanya – lima dijatuhi hukuman mati, tiga menghadapi hukuman penjara 24 tahun, dan yang lainnya dibebaskan.

Namun, putusan itu dicerca oleh Pemerintah Turki dan kelompok-kelompok hak asasi dengan menyebutnya sebagai parodi keadilan.

Saudi dinilai berusaha untuk mengubah citra internasionalnya menjelang KTT G20 tahun depan di Riyadh.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Riyadh menggambarkan pembunuhan itu sebagai operasi “jahat”, tetapi CIA dan utusan khusus PBB telah secara langsung mengaitkan Pangeran Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan pembunuhan itu, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Kerajaan. (T/RI-1/RS1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Breaking News
Amerika
Timur Tengah
Amerika
Timur Tengah