Riyadh, MINA – Baru-baru ini, Raja Salman bin Abdul Aziz dikabarkan mengizinkan wanita mengemudi di negara itu. Kelompok feminis sudah puluhan tahun mengampanyekan hal tersebut, karena para wanita banyak yang didenda karena kedapatan diam-diam mengemudi.
Dilaporkan dari Arab Peninsula, keputusan yang besar itu tidak akan bisa direalisasi dalam waktu dekat. Arab Saudi butuh waktu untuk memfasilitasi wanita mendapatkan izin dan berlatih mengemudi.
Keputusan itu disiarkan televisi nasional baru-baru ini melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dengan pembagian tugas beberapa kementerian termasuk departemen dalam negeri, keuangan dan pengembangan sosial untuk mengatur hal ini.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mereka diberikan tugas untuk menyusun hukum dan kemungkinan-kemungkinan lainnya dalam 30 hari ini.
Keputusan raja ini tentunya menjadi kontroversial bagi warga Arab yang sering dibilang mengadopsi budaya konservatif. Banyak yang berpendapat aturan ini menyalahi tradisi Arab dan para pria akan kebingungan menghadapi wanita yang menjadi supir mereka.
Banyak juga yang berpendapat langkah ini membuka pencitraan kaku monarki itu di mata dunia, sehingga membuat Arab Saudi tampak seperti negara lainnya. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah