Oleh : Ustadz Ali Farkhan Tsani *
Betapa bulan Ramadhan sungguh menjadi bulan penuh akselerasi untuk berbagi kepada sesama. Tiada hari tanpa berbagi, sepanjang bulan Ramadhan gemar memberi.
Inilah bulan saat pahala bersedekah dilipatgandakan puluhan, ratusan, hingga ribuan kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan lain selain Ramadhan.
Kedermawanan orang-orang yang berpuasa bak angin yang tak kelihatan, tapi terasa hembusannya. Naiknya bisa membuat pohon-pohon bergoyang. Desirannya mampu menerbangkan layang-layang. Dorongannya sanggup menggerakkan awan hitam di angkasa.
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Pergerakan angin juga begitu cepat, lembut, ada dan terasa meski tak terdengar dan tak terlihat. Begitulah pada bulan Ramadhan ini orang-orang beriman begitu cepat dan bersegera dalam bersedekah. Jarang orang tahu sebegitu rahasianya jika ia bersedekah. Tapi terasa bagi yang menerimanya. Terlebih lagi pada mereka yang memerlukan, apalagi yang meminta, ia akan mengusahakannya semaksimal dia bisa.
Maka, orang yang berpuasa Ramadhan, ia akan dengan mudah mengeluarkan hartanya di jalan Allah, gemar membantu mereka yang sedang memerlukan bantuan, memberi bekalan untuk perjuangan penegakkan syi’ar Islam, memberi untuk yang dikenal atau tidak.
Ia juga sangat mudah memaafkan, sangat senang meminta maaf, sangat gemar menyediakan dan melapangkan kesempitan saudaranya.
Hingga orang-orangpun merasakan sejuknya angin sedekahnya, walau tak melihat orangnya.
Baca Juga: Malu Kepada Allah
Ini seperti dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang disebutkan dalam hadits :
كَانَ النَّبِيُّ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ
Artinya: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma).
Pada hadits lainnya menyebutkan :
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya : Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-19] Jagalah Allah, Pasti Allah akan Menjagamu
Inilah Ramadhan bulan sedekah (Syahru Shadaqah), bulan berbagi, bulan suka memberi tak harap kembali. Bagai Sang Surya menyinari dunia.
Betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri telah mengajarkan kita sebagai manusia yang paling dermawan, juga paling mulia, paling berani dan amat sempurna dalam segala sifat yang terpuji. Dan kedermawanan Nabi pada bulan Ramadhan berlipat ganda daripada bulan-bulan lainnya.
Baginda Nabi tak segan-segan memberi buka bagi orang-orang yang berpuasa untuk menjemput buka puasa Maghrib.
Sungguh tak patut menyebut pengikut Nabi, jika kita tak ikut arahannya, menjadi makhluk dermawan di bulan suci Ramadhan ini. Dan kedermawanan itu bukan untuk siapa-siapa. Hakikatnya akan kembali pada diri pelakunya sendiri. Allah pun akan menggantinya dengan tunai dan tuntas, di dunia, di akhirat apalagi.
Baca Juga: Mengembangkan Pola Pikir Positif dalam Islam
Di dalam Al-Quran, Allah menyatakan:
…..وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Artinya: “….. Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah, niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS Al-Anfal [8]: 60).
Semoga kita termasuk orang yang ahli bersedekah, mampu berakselerasi berbagi dengan sesama, dengan ikhlas semata karena Allah. Aamiin. (A/RS2/P1).
*Penulis, Ustadz Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I., Wartawan & Redaktur Senior MINA, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor, Penulis Buku Keislaman. Dapat dihubungi melalui Nomor WA : 0858-1712-3848, atau email [email protected]
Baca Juga: Tadabbur QS. Thaha ayat 14, Dirikan Shalat untuk Mengingat Allah
Mi’raj News Agency (MINA)