Relawan MER-C di Gaza: Tenaga Medis RS Indonesia Alami Kelelahan

RS Indonesia di Jalur Gaza. (Foto: MER-C)

Gaza, MINA – di , Fikri Roiful Haq mengatakan, saat ini tenaga medis Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengalami kelelahan.

“Untuk pelayanan Rumah Sakit ini masih terbuka 24 jam di mana ambulans juga masih terus stay selama 24 jam di pintu darurat Rumah Sakit. Bahkan saat ini pihak medis di Rumah Sakit Indonesia mengalami kelelahan karena mereka terpaksa 24 jam bekerja, mengingat jumlah korban yang masih terus bertambah khususnya di Rumah Sakit Indonesia,” kata Fikri, Selasa (17/10).

Ia mengatakan, saat ini RS Indoneisa juga mengalami krisis obat-obatan karena sejauh ini belum ada bantuan obat-obatan atau bantuan logistik yang bisa masuk.

“Tentunya pihak Rumah Sakit Indonesia berharap obat-obatan dan bantuan segera masuk ke jalur Gaza untuk membantu para medis menangani korban yang terkena serangan,” katanya.

Fikri melaporkan, sejauh ini setidaknya ada 470 lebih orang syahid dan 1800 lebih orang-orang luka-luka yang dilarikan ke RS Indonesia, dan puluhan dari mereka masih menjalani rawat inap.

Terkait kondisi Rumah Sakit, Fikri mengatakan masih banyak ruangan-ruangan yang rusak di mana plafon-plafon runtuh akibat suara dentuman bom yang sangat keras dan belum ada kemungkinan perbaikan dalam waktu dekat mengingat kondisi yang masih belum kondusif.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini intensitas serangan Israel sudah sedikit menurun terkhusus di daerah Kota Beit Lahiyah Jalur Gaza Utara. Namun di Jalur Gaza lain masih terus menerima serangan-serangan dalam jumlah besar dari pihak Israel.

“Pihak Israel sangat intens menyerang melalui tank baja mereka yang berada di perbatasan timur Jalur Gaza. Drone milik Israel masih terus mengitari langit Gaza selama 24 jam bahkan pihak Israel juga sudah beberapa kali menargetkan melalui serangan udaranya di gerbang perbatasan yang ada di Rafah, sehingga sampai saat ini belum ada bantuan-bantuan yang bisa masuk ke jalur Gaza mengingat pintu-pintu perbatasan masih tertutup,” tambahnya.

Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pada hari Sabtu (7/10) terkena serangan udara Israel. Dalam serangan ini sebagian gedung RS Indonesia mengalami kerusakan. Wisma dr. Joserizal Jurnalis yang menjadi tempat tinggal relawan MER-C mengalami dampak serupa. Kendaraan yang terparkir di depan wisma bahkan terbakar dan mengalami kerusakan berat. Dalam insiden ini, satu staf lokal MER-C cabang Gaza syahid akibat ledakan. (R/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.