Renungan Ramadhan H6: Momentun Pengabulan Doa

Oleh Ali Farkhan Tsani, Direktur Islamic Center Ma’had Tahfiz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI Foundation) Bekasi Jabar

Kadang kita mengeluh atau bertanya-tanya, “Kapan doa saya Allah kabulkan”. Padahal, ternyata sudah begitu banyak yang Allah berikan. Bahkan yang tidak kita minta pun Allah kasih.

Apakah kita pernah berdoa agar Allah menjaga ritme detak nadi kita, denyut jantung kita, sampai lancarnya peredaran darah kita? Apakah kita pernah minta agar tidk kelaparan, agar bisa berteduh saat hujan, agar dapat istirahat di rumah? Nyatanya, kita makan terus tiap hari. Sahur dan buka pun selalu ada, walau di tengah pembatasan pergerakan karena pencegahan virus Corona.

Permasalahannya adalah, kita seringkali mendikte Allah, agar segera mengabulkan permohonan kita sekarang juga, pekan ini juga.  Padahal persyaratan berdoanya saja tidak kita penuhi. Misalnya dalam keadaan suci, setelah shalat, diawali istighfar dan pujian tahmid, tasbih, dan takbir. Kemudian shalawat kepada Nabi, baru berdoa dengan khusyu.

Pasti hukumnya bagi Allah, mengabulkan doa. Asalkan kita mengikuti aturan-Nya dan yakin kepada-Nya. Seperti Allah sebutkan di dalam ayat :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah: 186).

Terlebih bagi mereka yang sedang berpuasa, apalagi puasa . Doanya tidak tertolak. Seperi disebutkan di dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالاِْمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Artinya : “Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, dan orang yang shaum hingga berbuka,imaam yang adil ,dan orang yang didzalimi ,diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit,lalu Allah berfirman : demi Kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Pada hadits lain disebutkan:

اِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Artinya :”Sesungguhnya bagi orang yang shaum pada saat berbukanya terdapat doa yang tidak tertolak”. (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu).

Oleh karena itu, marilah meniti hari-hari perjalanan Ramadhan, jangan kita lepaskan dari doa-doa sehari-hari. Doa pagi dan sore, doa seusai salat, doa sahur dan berbuka, doa malam Ramadhan, dan doa-doa kebaikan lainnya.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita. Aamiin. (A/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.