Restorasi Lantai Mosaik Terluas di Jerikho

Ramallah, 27 Muharram 1438/ 28 Oktober 2016 (MINA) – Menteri Pariwisata dan Purbakala Palestina, Iyad Hamdan, meluncurkan program restorasi peninggalan sejarah mosaik lantai terbesar di Timur Tengah yang terdapat di kompleks Istana Bani Ummaiyah Hisham, kota Jerikho, yang selama ini terkubur di bawah pasir.

Hamdan mengatakan kepada Al-Monitor yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (28/10), proyek ini didanai Jepang melalui  Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan dana sebesar AS$ 12 juta. Akan mulai  dikerjakan dalam waktu tiga bulan ini.

Peninggalan arkeologis ini direncanakan akan dapat disaksikan publik sesudah direhabilitasi,  diberi sarana-sarana pelindung dan dibangun ruang pameran, setelah selesai dikerjakan selama satu tahun lebih.

Baca Juga:  Sedikitnya 9.300 Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Zionis Israel

Acara dimulainya restorasi diadakan  pada 20 Oktober di Istana Hisham, dihadiri anggota Komite Eksekutif  Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat, Duta Besar Jepang untuk Otoritas Palestina, Takechi Okubo, dan Kepala Perwakilan JICA Yuko Mitsui.

Saleh Tawafsha, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata dan Perlindungan Purbakala Palestina mengatakan, tim Jepang, bekerja sama dengan tim Palestina, akan melaksanakan proyek pembangunan fasilitas pelindung dan pameran yang terdiri dari jembatan tinggi antara kolom. “Fasilitas bagi pengunjung untuk untuk melihat lantai mosaik tanpa menginjak lantai,” katanya.

Mosaik ini terdiri dari 38 panel yang terhubung, masing-masing dengan desain yang unik meliputi, dekorasi dan bentuk-bentuk geometris. Secara keseluruhan, panel ini membentuk lantai mosaik besar yang mencakup area seluas 827 meter persegi. Gambar yang paling terkenal “Pohon Kehidupan”, menunjukkan singa memangsa rusa di satu sisi pohon, dengan dua rusa lainnya mencari makan secara damai dan jendela di blok dengan batang besi.

Baca Juga:  Israel Larang Hewan Kurban Masuk ke Gaza untuk Perayaan Idul Adha 

Hamdan menjelaskan, penghalang pelindung yang terbuat dari isolasi dan bahan ramah lingkungan mampu menahan fluktuasi suhu, akan dibangun tanpa mengubah situs serta mencegah pengunjung menginjak lantai mosaik untuk memberikan pemandangan dari atas.

Saleh menegaskan, “lantai mosaik tidak akan ditampilkan kepada masyarakat sebalum selesainya proyek, karena ini membutuhkan pemulihan dan pemeliharaan serta mencari bagian-bagian rawan bahaya yang signifikan bagi pengunjung.”

Kementerian Pariwisata berharap pembukaan lantai mosaik ini akan meningkatkan pariwisata ke kota Yerikho. “Kebanyakan pengunjung yang datang ke Jerikho selama ini  bertanya tentang lantai mosaik ini karena tidak bisa menyaksikan peninggalan arkeologis yang mengagumkan yang terkubur di bawah pasir ini, padahal ditampilkan dalam publikasi pariwisata.

Baca Juga:  Netanyahu Umumkan Pembubaran Kabinet Perang Israel

Dia menambahkan, “Setelah selesainya proyek perlindungan, kami berharap jumlah pengunjung ke Jeriko lebih banyak dibandingkan dengan pengunjung tahun lalu yang berkisar 1.248.000 orang.”

Perlindungan, pemeliharaan dan pembukaan akhirnya, lantai mosaik akan menambah nilai estetika dari Istana Bani Umayyah Hisham dan memantapkan statusnya sebagai situs arkeologi yang paling penting di kota Jerikho. (T/anj/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf