Ribuan Orang di Jerman dan Belanda Konvoi Mendukung Palestina

Ribuan orang berkendara mendukung Palestina konvoi melintasi kota menuju Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman, Ahad 17 Desember 2023. ( Halil Sagirkaya/ Anadolu Agency )

Berlin, MINA – Ribuan orang di Jerman berkumpul di Berlin pada Ahad (17/12) menyatakan dukungannya untuk dengan konvoi kendaraan dan ribuan orang di berbaris menuju Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

Di Berlin, para pengunjuk rasa menempelkan bendera Palestina dan tanda di kendaraan mobil mereka yang bertuliskan “Hentikan genosida di Gaza” dan “Kemerdekaan untuk Palestina” dan kemudian membentuk konvoi yang melewati titik-titik pusat kota, Anadolu Agency melaporkan.

Sementara beberapa pengunjuk rasa mengiringi konvoi dengan sepeda di pinggir jalan, sebuah bendera Palestina berukuran besar juga digantung di jembatan di Jalan Yorck.

Polisi, mengambil tindakan keamanan ekstensif, menutup jalan bagi lalu lintas di sepanjang rute tersebut.

Penyelenggara demonstrasi mengatakan lebih dari 3.000 kendaraan berpartisipasi dalam konvoi tersebut, yang berakhir di Jalan Sonnenallee di distrik Neukölln.

Pada saat yang sama, organisasi hak asasi manusia di Amsterdam menyerukan gencatan senjata di Gaza segera dan mengecam kelambanan pemerintah Belanda.

Sepanjang acara yang diberi nama “Nakba March,” para demonstran sering meneriakkan slogan-slogan dalam bahasa Inggris dan Arab seperti “Bebaskan Palestina,” “Palestina bebas dari sungai hingga laut” dan “Gencatan senjata sekarang.”

Berbaris sepanjang 21 kilometer (13 mil) dan melewati parlemen Belanda, para demonstran mengakhiri perjalanan mereka di depan gedung ICC, menyerukan keadilan dan perlindungan hak asasi manusia.

Sementara ratusan orang berkumpul di Dam Square, Amsterdam Belanda mengikuti acara yang diselenggarakan oleh organisasi hak asasi manusia Oxfam Novib, Amnesty International Belanda, PAX dan The Rights Forum yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.

Di hadapan hadirin, para pembicara mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kegagalan pemerintah Belanda menyerukan gencatan senjata meskipun terjadi serangan di Gaza.

Stefan Verwer, direktur komunikasi Oxfam Novib, mengatakan kepada bahwa mereka berkumpul untuk menyerukan gencatan senjata.

“Kami menginginkan gencatan senjata permanen. Hal terbaik bagi masyarakat di Gaza saat ini adalah menghentikan pengeboman dan menegakkan gencatan senjata. Puluhan ribu orang telah meninggal, dan jumlahnya terus meningkat,” dia berkata.

Verwer mengatakan mereka telah meluncurkan kampanye  “gencatan senjata sekarang” secara global. Bersamaan dengan meningkatnya  seruan untuk gencatan senjata secara internasional.

Dia mencatat bahwa dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB baru-baru ini, seruan untuk gencatan senjata telah dibuat, namun beberapa pemerintah Barat, termasuk pemerintah Belanda, memberikan suara netral atau abstain.

Organisasi hak asasi manusia di Belanda, termasuk Oxfam Novib, PAX dan The Rights Forum, mengajukan gugatan terhadap pemerintah Belanda yang menuntut penghentian ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel ditolak oleh Pengadilan Distrik Den Haag.

Meskipun pengadilan memutuskan bahwa Israel melanggar beberapa aturan hukum humaniter internasional.
“Keputusan pengadilan mengecewakan kami,” dia berkata.

Verwer menyoroti bahwa banyak standar ganda yang muncul dalam insiden Gaza, dan menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.