Listrik RS Indonesia di Gaza Hanya Menyala Lima Jam di Siang Hari

Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sebelum terjadi agresi pasukan pendudukan Israel

Gaza, MINA – Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza bagian Utara memadamkan untuk menghemat penggunaan karena menipisnya persediaan bahan bakar di wilayah tersebut.

“Pemadaman listrik dilakukan karena bahan bakar yang sudah menipis dan sulit didapat. Siang hari listrik RS Indonesia hanya menyala sekitar 5 jam, dengan bahan bakar. Untuk menghemat bahan bakar, malamnya listrik RS Indonesia menggunakan daya dari solar panel yang kita pasang di atas bangunan RS Indonesia, namun itupun hanya dapat menyalakan sebagian RS tidak bisa seluruhnya,” kata Medical Emergency Rescue Committee () dalam sebuah pernyataan yang diterima MINA, Selasa (24/10).

Pernyataan ini menanggapi video yang beredar memperlihatkan kondisi pada malam hari dalam keadaan gelap karena listrik mati total. Tampak terlihat beberapa orang berjalan dengan menggunakan lampu senter.

Pembangunan RS Indonesia di Gaza, Palestina, diinisiasi dan dikelola oleh MER-C dengan donasi dari masyarakat Indonesia.

Sejak 7 Oktober 2023, RS Indonesia menerima ribuan korban luka dan mati syahid akibat serangan udara pasukan pendudukan Israel ke Jalur Gaza. Pihak Israel memblokade atau mengepung total Gaza dan menghentikan akses makanan, minuman, obat-obatan, air dan bahan bakar diputus sepenuhnya.

Sudah 17 hari kondisi di Gaza semakin memburuk, banyak negara luar mengirim ribuan ton batuan kemanusiaan, obat-obatan dan bahan bakar yang dibawa oleh ratusan truk dari Mesir menuju Jalur Gaza melalui perlintasan Rafah. Namun pihak Israel hanya mengizinkan puluhan truk membawa makanan, minuman dan obat-obatan masuk ke Gaza, tapi tidak mengizinkan masuknya bantuan bahan bakar.

“Sejak Kamis dan Jumat tim MER-C di Gaza sudah mencoba mencari bahan bakar,” tambah pernyataan MER-C.

RS Indonesia juga pernah menjadi sasaran serangan bom pasukan Israel. Seorang staf lokal yang bekerja pada MER-C syahid dan beberapa fasilitas rusak. Baru-baru ini pasukan Israel juga masih melakukan serangan ke komplek perumahan warga di Gaza dekat dengan RS Indonesia yang menyebabkan beberapa fasilitas terdampak.

Menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza jumlah korban di Jalur Gaza sejak dimulainya agresi pendudukan Israel pada hingga Senin (23/10) melonjak menjadi 5.087 syahid termasuk 2.055 anak-anak, 1.119 perempuan dan 217 lansia, serta dan lebih dari 15.000 orang luka-luka. (L/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.