RS Indonesia di Myanmar Simbol Persatuan Antarumat Beragama

(Foto: Doc. MINA)

Mrauk-U, , MINA – Rumah Sakit (RS) Indonesia yang terletak di di Mrauk-U, Rakhine State, Myanmar, diharapkan bukan hanya digunakan untuk fasilitas kesehatan rakyat Myanmar, namun juga sebagai simbol persatuan antara umat beragama di Myanmar.

“Keberadaan rumah sakit ini bukan hanya sebagai fasilitas, namun juga sebagai simbol persatuan umat, di mana Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan juga konsep Islam yang rahmatan lil Alamin bisa menjadi contoh nyata rakyat Myanmar,” kata Ihsan Thalib, manajer proyek Pembangunan RS Indonesa di Rakhine State Myanmar, Rabu (9/8).

Ia menegaskan, Indonesia telah melakukan satu langkah maju dengan mendirikan rumah sakit di daerah konflik tersebut. “Pentingnya rumah sakit ini karena berada di lingkunagan Muslim dan Budha, yang keberadaanya merupakan salah satu ikhtiar menyatukan hati masyarakat Myanmar dalam mengatasi konflik dan setidaknya satu langkah telah kita lakukan” ujarnya.

Ihsan menjelaskan agar inisiasi pembangunan rumah sakit ini bisa mengetuk hati masyarakat Myanmar. “Sebagaimana diketahui, konflik sekterian di Myanmar ini sudah berkepanjangan, dan Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN bisa diterima oleh Myanmar. (Medical Emergency Rescue Committee) menginisiasi dengan -diplomasi kemanusiaannya diharapkan bisa mengetuk hati masyarakat di Myanmar sehingga kita bisa lebih banyak bicara, dan lebih didengar di negeri ini,” harapnya.

Dia juga mengharapkan agar pemerintah Myanmar merubah sikapnya terhadap masyarakat Muslim, bukan hanya di Rakhine namun juga di seluruh Myanmar.

Sebelumnya Senin (7/8), lembaga kemanusiaan MER-C mengirimkan empat orang tim konstruksi pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar. Rumah Sakit yang didirikan di lahan seluas 7.000 meter persegi di daerah Rakhine State, Myanmar ini diinisiasi oleh MER-C bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan pemerintah Indonesia.

Sejauh ini pekerjaan tahap pertama dari dua tahap yang dikerjakan sudah selesai. Pekerjaan timbunan dan pemagaran lahan yang sudah dikerjakan sejak dua bulan yang lalu telah selesai dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

Selanjutnya MER-C akan terus melakukan pembangunan kepada tahap berikutnya yaitu pembangunan bangunan utama dan bangunan pendukung lainnya.

Menteri Luar Negeri RI direncanakan akan melakukan peletakan batu pertama proyek pembanguan Rumah Sakit jenis “station hospital” ini pada pertengahan September mendatang.

Pembangunan rumah sakit tersebut direncanakan menggunakan biaya sebesar Rp25 miliar. Saat ini, dana yang terkumpul baru sekitar Rp12 miliar.

Dukungan dan donasi bagi program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar dapat disalurkan melalui : Mandiri 124.000.8111.982, BSM 700.1306.833, BCA 686.028.0009 semua atas nama Medical Emergency Rescue Committee. (L/KD/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.