Rusia: Pasukan Dukungan Iran Mundur dari Perbatasan Golan

Damaskus, MINA – Pasukan yang didukung Iran telah menarik senjata beratnya di Suriah ke jarak 85km dari yang diduduki Israel, tetapi Israel menganggap mundurnya tidak memadai.

“Orang-orang Iran mengundurkan diri dan formasi, tidak ada di sana,” kata kantor berita Rusia TASS mengutip Alexander Lavrentiev, Utusan Khusus Presiden Vladimir Putin untuk Suriah, Rabu(1/8).

Lavrentiev mengatakan, personel layanan Iran yang digambarkannya sebagai penasehat, bisa berada di antara pasukan tentara Suriah yang tetap lebih dekat dengan perbatasan Israel.

“Tetapi tidak ada unit peralatan berat dan senjata yang dapat menimbulkan ancaman bagi Israel pada jarak 85km dari garis demarkasi,” kata Lavrentiev.

Namun, dia tidak menjelaskan kapan perjanjian itu berlaku atau berapa lama.

“Perjanjian itu masih berlaku. sebenarnya telah ditarik dari (zona de-eskalasi selatan di Suriah) agar tidak mengganggu pemerintahan Israel, yang telah meningkatkan jumlah serangan terhadap situs-situs Iran di wilayah ini,” kata Lavrentyev.

Rusia telah berusaha untuk meyakinkan Israel dengan mengatakan bahwa pihaknya hanya menginginkan pasukan Suriah untuk ditempatkan di atau dekat Golan yang dikuasai Suriah.

Namun Israel, bagaimanapun, bersikeras bahwa pasukan yang dikendalikan oleh Iran, yang dianggap Israel sebagai musuh utamanya, harus keluar dari Suriah sepenuhnya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.