Jakarta, MINA – Pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek, Sakuri mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Inggris ikut bertanggung jawab atas penjajahan Israel terhadap Palestina selama lebih 70 tahun lebih.
“Amerika Serikat dan Inggris ikut bertanggung jawab atas kejahatan di Palestina. Mereka harus menghentikan bantuan senjata, pasukan maupun bantuan money nya,” ujar Sakuri di hadapan ratusan peserta aksi damai bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Aksi di depan Kedubes AS sebagai kecaman atas tindakan tentara Israel yang menyerbu warga Palestina yang melakukan aksi Kembali ke Kampung Halaman pada akhir bulan lalu. Insiden itu mengakibatkan sedikitnya 17 orang gugur, dan ribuan lainnya terluka.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Ia bercerita, pada 2012 lalu, warga Palestina melakukan aksi damai. Ketika itu, warga Palestina membawa bukti kepemilikan tanah seperti akta tanah dan kunci rumah. Tindakan itu sempat menghebohkan dunia maya.
“Itu menjadi bukti bahwa warga Palestina adalah pemilik yang sah. Israel adalah negara ilegal yang merampas hak-hak Palestina,” katanya.
Ia pun tak lupa mendoakan agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala segera menurunkan azabnya bagi orang-orang Israel yang melakukan kejahatan terhadap warga Palestina.
“Semoga Allah segera menurunkan azab-Nya bagi Israel laknatullah alaihi,” katanya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Kepada awak media, Ketua Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji mengatakan alasan mengapa Inggris harus bertanggung jawab adalah karena negeri Elisabeth itu yang menjadi pintu masuknya orang-orang Yahudi ke Palestina.
“Sejak saat itulah orang-orang Yahudi mulai merampas tanah milik warga Palestina secara paksa,” katanya.
Aksi damai bela Palestina di Kedubes AS yang diinisiasi oleh Aqsa Working Group (AWG) bekerja sama dengan sejumlah ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), dan lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C).
Aks iitu dihadiri oleh sekitar 1.300 an umat muslim Indonesia dari berbagai wilayah sekitar Jabodetabek seperti Lampung, Bogor, Sukabumi, hingga warga Palestina sendiri. (L/R06/RS2)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)