Riyadh, MINA – Arab Saudi akan mulai mengeluarkan visa turis pada kuartal pertama tahun 2018, yang akan merupakan kebijakan baru Kerajaan itu yang mulai menjalani reformasi ekonomi dan sosial.
“Kami bukan hanya pedagang minyak,” kata Pangeran Sultan bin Salman, Kepala Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH).
Semua lembaga pemerintah telah disiapkan untuk meluncurkan visa elektronik tahun depan yang akan diberikan kepada semua warga negara dunia yang diizinkan mengunjungi Arab Saudi.
“Kami sekarang baru saja mempersiapkan peraturan, siapa yang berhak mendapatkan visa dan cara mendapatkannya,” katanya. Demikian Arab News memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Langkah untuk membuka sektor pariwisata adalah pergeseran besar bagi Arab Saudi di saat Pangeran Putra Mahkota Mohammed bin Salman berusaha secara radikal merombak ekonomi negara yang bergantung pada minyak dan melepaskan citra ultra konservatifnya.
Terlepas dari jutaan Muslim yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi setiap tahunnya untuk ibadah haji dan umroh, sebagian besar pengunjung menghadapi proses yang sulit dan biaya yang mahal.
Pangeran Sultan mengatakan bahwa biaya visa turis baru belum ditetapkan, tapi ia menekankan bahwa biaya itu akan serendah mungkin.
“Karena kami percaya bahwa dampak ekonomi kumulatif lebih besar daripada uang tunai dari visa,” katanya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan