SERANGAN KE RS KUNDUZ TEWASKAN TIGA STAF DOKTER

Pusat Trauma MSF di rumah sakit Kunduz kebanjiran pasien pada beberapa hari sebelum diserang bom. (Foto: MSF)
Pusat Trauma MSF di rumah sakit Kunduz kebanjiran pasien pada beberapa hari sebelum diserang bom. (Foto: MSF)

Kabul, 19 Dzulhijjah 1436/3 Oktober 2015 (MINA) – Sabtu (3/10) dini hari, beberapa serangan bom mengenai rumah sakit atau Pusat Trauma di Kunduz yang menewaskan tiga staf relawan Dokter Tanpa Batas (MSF).

Menurut situs resmi MSF, pengeboman berkelanjutan di Kunduz oleh operasi militer pemerintah dan pasukan Amerika Serikat (AS) telah membuat kerusakan parah pada bangunan dan fasilitas.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menampik bila pasukan AS kemungkinan berada di balik pengeboman tersebut.

Tiga staf MSF dipastikan tewas dan lebih 30 orang belum ditemukan. Tim medis bekerja sepanjang waktu untuk melakukan segala kemungkinan untuk keselamatan pasien dan staf rumah sakit.

Baca Juga:  Sebanyak 300 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afganistan

“Kami sangat terkejut dengan serangan tersebut yang nenbunuh staf kami dan pasien dengan jumlah yang besar serta menghancurkan fasilitas kesehatan di Kunduz,” kata Bart Janssens, Direktur Operasional MSF.

“Kami belum memiliki angka korban terakhir, tapi tim medis kami menyediakan pertolongan pertama mengobati pasien terluka dan personil MSF mendata yang meninggal. Kami mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan staf dan fasilitas kesehatan,” katanya.

Sejak pertempuran pecah pada Senin (28/9), MSF telah menangani 394 pasien terluka. Ketika serangan udara terjadi pagi ini, mereka menangani 105 pasien baru dan merawatnya di rumah sakit. Ada lebih 80 relawan MSF nasional dan internasional yang bekerja.

Baca Juga:  Sebanyak 300 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afganistan

Rumah sakit MSF adalah satu-satunya fasilitas dari jenisnya di seluruh wilayah timur laut Afghanistan, memberikan penyelamatan gratis dan perawatan trauma ekstremitas hemat.

Dokter MSF memperlakukan semua orang sesuai dengan kebutuhan medisnya dan tidak membuat perbedaan berdasarkan etnis pasien, keyakinan agama atau afiliasi politik.

MSF mulai bekerja di Afghanistan sejak 1980. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Comments: 0