SISWI MUSLIM PROTES DIKATAI ISIS, INSTITUSI PENDIDIKAN ABAI

Gambar Saira Ali yang diambil diam-diam oleh siswa lain di sekolahnya. Paa foto itu kemudian dituliskan kata-kata Isis (baca: ISIS) oleh pelaku.  (Foto: Gothamist)
Gambar Saira Ali yang diambil diam-diam oleh siswa lain di sekolahnya. Pas foto itu kemudian dituliskan kata-kata (baca: ISIS) oleh pelaku. (Foto: Gothamist.com)

New Jersey, 17 Muharram 1437/30 Oktober 2015 – Seorang siswi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di New Jersey, Serikat (AS), mengeluhkan sikap institusi pendidikan dan sekolah tempat ia menimba ilmu yang tidak mengambil tindakan terhadap insiden intimidasi yang mengejek iman Muslimnya.

Siswi bernama Saira Ali itu melaporkan dia merasa diintimidasi dan di-bully oleh sesama mahasiswa yang memotretnya secara diam-diam dan memasang fotonya di media sosial dengan kata-kata “ISIS”. Saira mengecam setelah para pejabat menolak untuk mengambil tindakan terhadap kasus itu.

Di akun Facebook-nya, seperti dilansir di laman Independent.co.uk, Saira mengunggah surat keputusan institusi pendidikan distrik yang menyatakan bahwa potretnya yang diambil dan diposting ke Snapchat dengan kata-kata “ISIS” dan emoji bukan bullying atau intimidasi. Keputusan institusi pendidikan itu sontak memicu kemarahan.

“Setelah empat bulan ‘investigasi’ Woodbridge Township School District telah sampai pada kesimpulan bahwa ketika saya tidak sadar dipotret saat makan siang, di sekolah, oleh siswa lain, dan dipasang di Snapchat sebagai ‘ISIS,’ saya tidak ‘dilecehkan, diintimidasi, atau diganggu,” ungkap Saira dalam sebuah posting-an di Facebook.

“Ternyata, menurut Anti-Bullying Bill of Rights Act, sepenuhnya diperbolehkan untuk mengambil gambar orang asing dan mempostingnya di media sosial dengan kata-kata hinaan, ketidakakuratan, cercaan,” tambahnya, menjelaskan maksud dari isi surat itu.

Surat keputusan Woodbridge Township School District (Gothamist.com)
Surat keputusan Woodbridge Township School District (Foto: Gothamist.com)

Setelah insiden dugaan musim semi lalu, Saira memasang gambar surat itu di akun Facebook dan juga mendorong teman-temannya untuk menyebarkannya, berharap akan menyebar secara viral di media sosial.

Dewan pendidikan di distrik mengatakan setelah empat bulan malakukan penyelidikan, yang juga melibatkan Departemen Kepolisian Woodbridge, tidak menemukan bukti yang mendukung klaim pelecehan, intimidasi, atau bullying seperti yang dilaporkan Saira.

Mereka juga menyatakan telah mengirim sebuah surat keputusan kepada keluarga Ali, seperti yang diunggah Saira di akun Facebook-nya. Saira telah lulus dari Colonia High School, New Jersey, dan saat ini sedang belajar di universitas.

Namun belakangan pihak sekolah mengklaim surat pertama adalah sebuah kekeliruan dan surat yang lain sedang dalam pengiriman untuk Saira dan keluarganya.

“Meskipun distrik sekolah tidak mengizinkan untuk membahas masalah-masalah individual siswa, saya dapat memberitahu Anda bahwa Woodbridge Board of Education memerhatikan masalah-masalah seperti ini dengan sangat serius,” kata pengacara dewan sekolah, Jonathan Busch. (T/P022/R05)

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0