Sukamta: Pemerintah Harus Jamin Keamanan Siber Nasional di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI meminta pemerintah untuk menjamin keamanan dan ketahanan siber nasional di tengah pandemi wabah atau .

“Saya meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meningkatkan ketahanan dan menjamin keamanan siber di tengah pandemi Covid-19 karena saat ini hampir semua kegiatan baik pemerintah atau masyarakat dilakukan secara daring,” kata Sukamta di Jakarta, Rabu (15/4).

Dia menegaskan, traffic internet dari rumah dipastikan memadat. Sejauh ini penggunaan media sosial meningkat 40 persen. Sementara penggunaan aplikasi belajar daring meningkat 5404 persen.

“Sedangkan penggunaan aplikasi penunjang kerja dari rumah juga meningkat sebesar 443 persen,” ujarnya.

Kondisi itu, kata Sukamta, dapat meningkatkan potensi ancaman siber, termasuk pencurian atau kebocoran data. Meskipun data tren serangan siber cenderung menurun setelah diberlalukan WFH pada bulan Maret, dari Januari-Februari sekitar 28-29 ribu serangan, menurun menjadi sekitar 26 ribu serangan.

Baca Juga:  Bahan Bakar RS Kuwait di Rafah Hampir Habis

“Meskipun begitu peningkatan keamanan siber tetap harus dilakukan, karena bisa jadi tren menurun ini hanya secara kuantitas. Secara kualitas serangan tetap berbahaya, satu saja serangan siber berkualitas dan berhasil menjebol ketahanan siber kita, bisa repot nanti,” katanya.

Karena itu, Sukamta menegaskankan bahwa kita khususnya pemerintah jangan sampai lengah, harus serius membuat sistem keamanan siber yang bisa diterapkan terhadap website, program atau aplikasi-aplikasi yang digunakan Indonesia, baik individu, komunitas, korporasi dan khususnya lembaga negara.

Dia menambahkan, jika di China ada Great Firewall, semacam sistem untuk menyensor konten-konten tertentu, maka perlu juga kita di sini membuat sistem serupa. Di sana juga ada Golden Shield Project yang berupa sistem keamanan informasi.

Baca Juga:  Inilah Negara yang Mendukung Palestina, Menentang dan Abstain di PBB

“Indonesia juga harus punya sistem semacam itu. Bahkan kalau memungkinkan program ketahanan dan keamanan siber dibuat satu saja, yang mencakup konten dan sistem keamanan sibernya,” katanya.(L/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.