Trump Mengaku Lihat Ribuan Muslim Rayakan Serangan 9/11

Washington DC, 10 Dzulhijjaj 1437/12 September 2016 (MINA) – Kandidat Presiden kembali menyuarakan pernyataan kontroversi dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi di AS baru-baru ini,  dengan mengatakan ia melihat ribuan Muslim tengah merayakan serangan 11 September 2001 yang menimpa menara kembar World Trade Center () di New York.

Pernyataan ini menimbulkan kontroversi, sehingga cuplikan wawancaranya yang diposting secara online dihapus atas permintaan tim suksesnya. Namun saat dikonfirmasi perihal tersebut, tim kampanye Trump menolak memberikan pernyataan sama sekali.

Menurut Trump, dia menyaksikan dari apartemennya di Trump Tower di Fifth Avenue, ketika pesawat kedua menabrak World Trade Center dan ia melihat orang lari tunggang langgang, meskipun secara logika, menara kembar tersebut berlokasi lebih dari empat mil jauhnya. Di saat itu Trump melihat ribuan Muslim turun ke jalan merayakan serangan.

Dalam wawancara yang berlangsung selama 10 menit tersebut, calon Presiden dari Partai Republik itu, juga mengklaim menara 40 Wall St miliknya dahulu merupakan bangunan kedua tertinggi di daerah Manhattan setelah WTC. Namun setelah WTC ambruk, ia dengan yakin mengklaim menaranya kini menjadi bangunan tertinggi di daerah itu.

“40 Wall St. sebenarnya bangunan kedua tertinggi di pusat kota Manhattan, dan itu, sebelummya World Trade Center adalah bangunan tertinggi,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox 5 New York.

Seorang pengacara Muslim dari New York, Ali Najmi, menyangsikan pernyataan Trump tentang orang Muslim yang merayakan serangan terhadap Menara Kembar.dan menantang Trump untuk membuktikan hal tersebut. “Trump yang memukul genderang (kebencian),” katanya.

Sementara itu Trump juga dikritik karena telah menerima dana hibah bagi bangunan sekitar WTC yang terkena dampak serangan pada 2011. Dalam wawancara tersebut Trump mengakui menerima 150 ribu dolar AS dana hibah pemerintah meskipun menara miliknya tidak terkena dampak serius akibat serangan itu, Washington Post melaporkan.(T/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.