Turki Sita Senjata YPG yang Diberikan AS di Afrin

(foto: dailysabah)

Istanbul, MINA – Sejumlah besar persenjataan yang diberikan kepada afiliasi kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) oleh Amerika Serikat (AS) disita oleh militer , Ahad (18/3), di pedesaan , Suriah.

Hal itu terjadi ketika Angkatan Bersenjata Turki (TSK) dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) melanjutkan Operasi Ranting Zaitun di provinsi utara Suriah itu.

Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag mengatakan AS tidak menarik kembali senjata yang diberikan kepada Unit Perlindungan Rakyat () dengan dalih memerangi ISIS, mengabaikan kekhawatiran Ankara yang berulang-ulang bahwa senjata-senjata itu mengancam keamanan nasional Turki.

“Sayangnya, mereka tidak menarik senjata-senjata itu. Pasukan Turki harus mengumpulkan sisa senjata itu. Sejumlah besar senjata yang diberikan kepada kelompok teror oleh AS disita di Afrin,” Bozdağ mengatakan pada wartawan di Istanbul seperti dilaporkan Daily Sabah, Senin (19/3).

Ia mengacu pada senjata yang disita di depot amunisi di 12 ruang bawah milik YPG selama operasi deteksi oleh TSK dan FSA di desa Cuvek, di barat laut Afrin.

Alih-alih membombardir depot sepanjang 150 meter itu, FSA memasukinya dan mengambil alih kendali tanpa melukai warga sipil yang bersembunyi di dalam, kata sumber-sumber yang menolak disebutkan namanya karena terbatas untuk berbicara kepada media.

Di depot, ribuan rudal antipesawat buatan AS dan Rusia dan DShK, roket anti-tank, peluru artileri, amunisi peluncur roket dan berbagai jenis amunisi tank dan roket TOW buatan AS disita.

Pada awal Februari, sebuah tank Turki dihantam oleh YPG ketika pasukan Turki bergerak maju ke Afrin. Selama insiden itu, enam tentara tewas.

Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operasi Ranting Zaitun untuk memberangus YPG dari Afrin, Suriah.

Pada Ahad (18/3), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Afrin dibebaskan dari kelompok teroris, termasuk pusat kotanya.

“Sekarang, kita akan mengumpulkan senjata yang tersisa dan memberangus sisa teroris,” kata Bozdağ.

Menurut para pejabat Turki, Washington telah memberikan 2.000 pesawat dan 5.000 truk dengan muatan senjata dan amunisi kepada teroris, dengan syarat menggunakannya dalam perang melawan ISIS.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama YPG/PKK sejak Juli 2012, ketika rezim Bashar al-Assad di Suriah meninggalkan kota itu. (T/R11/P2)

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.