Turkiye Meratifikasi Keanggotaan Swedia di NATO setelah Berbulan-bulan Memblokirnya
Ankara, MINA – Parlemen Turkiye pada Selasa (23/1) meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO setelah bertahun-tahun melakukan negosiasi sengit dan hambatan bagi negara tersebut untuk bergabung.
Mayoritas anggota parlemen Turkiye mendukung pencalonan Swedia, termasuk anggota oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP). MEE melaporkan.
Permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2022, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada tahun itu, diblokir selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun oleh Turkiye, yang menuduh mereka gagal menindak kelompok-kelompok yang dianggap sebagai organisasi teroris, khususnya anggota dan simpatisan organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Ankara kemudian menyetujui pencalonan Finlandia, tetapi berulang kali memblokir aksesi Swedia, dengan alasan adanya protes pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh aktivis sayap kanan di negara tersebut, serta demonstrasi menentang Turkiye dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Ratifikasi pada hari Selasa ini membuat parlemen Hongaria perlu meratifikasi upaya Swedia untuk menyelesaikan aksesi NATO. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan mengundang mitranya dari Swedia ke Budapest untuk melakukan negosiasi lebih lanjut mengenai masalah ini.
Erdogan pada bulan Desember mengatakan bahwa Pemerintah Ankara dapat melanjutkan tawaran Swedia jika AS menyelesaikan paket penjualan jet tempur F-16 ke Turkiye, serta penghapusan embargo senjata oleh Kanada.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berulang kali mengatakan bahwa mereka akan mendukung permintaan pembelian Turkiye, tetapi Capitol Hill, khususnya senat AS, dapat memblokirnya jika Ankara pada akhirnya tidak menyetujui tawaran Swedia.
Para pejabat di Ankara memperkirakan pemerintahan Biden sekarang akan secara resmi memberi tahu Kongres AS tentang penjualan bernilai miliaran dolar ke Turkiye.
Untuk meyakinkan senator AS yang pro-Yunani, pemerintahan Biden diperkirakan akan menutup-nutupi kesepakatan tersebut dengan juga menjual dua lusin jet canggih generasi kelima, F-35, ke Athena.
Meskipun Erdogan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap Barat mengenai perang di Gaza, ia telah mencoba memperbaiki hubungan dengan negara-negara regional dan baru-baru ini melakukan kunjungan bersejarah ke Yunani, saingan lama Turkiye di Mediterania timur. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Wartawan: Rudi Hendrik
Editor: Ali Farkhan Tsani
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.