Balikpapan, MINA – Organisasi kemanusiaan Ukhuwah Al- Fatah Rescue (UAR) yang berpusat di Cileungsi, Bogor menyambangi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Balikpapan, Jum’at (8/10).
Rombongan UAR yang dipimpin langsung Ketua Umum UAR Pusat Bustamin Utje beserta Sekretaris Jenderal UAR Muqarrobin Al-Ayubi, Penasihat UAR Korda Balikpapan Hamli Qadri, Ketua UAR Korda Balikpapan Hudun Sholahuddin dan Kepala Bimtal UAR Korwil Kaltim Adzro’ie disambut hangat Kepala Kansar Balikpapan Kelas A Melkianus Kotta, Kepala Sub Bagian Umum Kansar Balikpapan Djoni Sugarto dan Kepala Sumber Daya Kansar Balikpapan Eko Lativania Susiyanto.
“Terima kasih sudah menerima kedatangan kami. Semoga UAR bisa dilibatkan oleh Kansar untuk membantu kerja-kerja kemanusiaan di Balikpapan,” terang Bustamin.
Relawan UAR Korda Balikpapan, tambahnya, sangat membutuhkan bimbingan dan pelatihan dari Kansar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam penyelamatan korban bencana. Menurutnya UAR Balikpapan di bawah Korwil UAR Kaltim yang baru dikukuhkan Sabtu (2/10) masih sangat minim keahlian dan pengalaman.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Kepala Kansar Melki mengaku senang dikunjungi rombongan UAR. Kansar Balikpapan, jelasnya, tidak bisa bekerja sendirian tanpa partisipasi potensi-potensi SAR.
“Wilayah kerja kami terlalu luas. Seluruh wilayah di Provinsi Kaltim berada dalam tanggungjawab kami,” tuturnya.
Ia menyatakan kesiapan Kansar mengadakan pelatihan untuk relawan-relawan UAR. Kami, tegasnya, menginginkan sinergitas dengan seluruh potensi SAR yang ada.
Kepala Sumber Daya Eko Lativania menerangkan setiap tahun Kansar mengadakan tiga kali pelatihan untuk relawan-relawan SAR.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Setiap triwulan sekali kami mengadakan pelatihan. Ada sekitar 50 peserta kami latih. Biasanya kami mengundang potensi-potensi SAR untuk mengirimkan dua atau tiga perwakilannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekjen UAR Muqarrobin mengatakan UAR selalu menjalin sinergitas dengan instansi-instansi terkait di wilayahnya.
“Kami lebih banyak melakukan kerja-kerja yang bersifat trauma healing untuk korban bencana,” imbuhnya.
Selain bimbingan mental dan keruhanian UAR juga memberikan bantuan medis alternatif dalam bentuk pengobatan ala nabi atau thibbun nabawi. Sedangkan pertolongan medis kedokteran UAR bekerjasama dengan Mer-C.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Hudun, Ketua UAR Balikpapan, menambahkan meski pengalaman relawan-relawan UAR dalam aksi kemanusiaan di Indonesia cukup banyak namun dari sisi keahlian khusus yang bersifat fisik masih sangat minim. Hal itu menurutnya karena basis UAR adalah pesantren.
Tak lama setelah dikukuhkan, UAR Korwil Kaltim langsung melakukan kunjungan-kunjungan ke instansi-instansi pemerintah terkait seperti BPBD Samarinda, BPBD Kota Balikpapan, Unit Siaga SAR Samarinda dan Kansar Balikpapan. Kegiatan tersebut penting untuk memudahkan UAR memudahkan kerja-kerja kemanusiaannya.
UAR yang resmi beroperasi sejak 2011 telah memulai aksi-aksi kemanusiaannya jauh sebelum didirikan. Berawal dari kepedulian membantu korban Tsunami Aceh, Jaringan Pesantren Al-Fatah yang berpusat di Bogor mengirimkan sejumlah relawannya yang tergabung dalam Tim Ukhuwah Pemuda Aceh (TUPA). Terinspirasi dari aksi itu TUPA mendaftarkan organisasinya secara resmi di Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dengan nama UAR.
Sejak itu UAR kerap terlibat aktif di aksi-aksi kemanusiaan membantu korban bencana di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Diantaranya yang terakhir di Lombok, Palu, NTT dan Mamuju. (L/RA 02).
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah