UMAT ISLAM, UNTUK MEMBANTU GAZA, BERSATULAH

Yakhsallah Mansyur

Yakhsallah MansyurOleh: KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A.,*

*Ketua Sekolah Tinggi Shuffah Al-Qur’an (STSQ) Abdullah Ibnu Mas’ud Online

بسم الله الرحمن الرحيم

Hari-hari ini, dengan terjadinya pembantaian umat Islam di Gaza, seakan-akan Allah meminta bukti, apa yang kita realisasikan dari ayat Al-Quran yang sering kita baca:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ  (الحجرات: ١٠)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin hanyalah bersaudara….” (Q.S Al-Hujurat: 10)

 

Pada ayat ini, untuk menggambarkan persaudaraan antara orang beriman, Al-Quran menggunakan kata ikhwah yang biasa digunakan untuk persaudaraan sekandung, bukan kata ikhwan yang digunakan untuk saudara yang bukan sekandungnya. Padahal kenyataannya, orang beriman tidak semuanya sekandung. Hal ini untuk mempertegas bahwa jalinan persaudaraan antar semua orang Islam itu tidak hanya dijalin oleh keimanannya saja tetapi seakan-akan dijalin oleh persaudaraan satu kandung, sehingga jalinan persaudaraan mereka benar-benar kokoh karena di samping sama-sama beriman, mereka juga seakan-akan saudara sekandung. Apabila persaudaraan umat Islam dapat terjalin seperti ini maka kasih sayang akan tercurah kepada mereka.

 

Hari-hari ini, jalinan persaudaraan umat Islam kembali diuji. Bagaimana perasaan kita melihat kakak, adik, dan anak kandung kita dibantai oleh Zionis dengan melakukan salah satu kejahatan terbesar berupa pembunuhan manusia tak berdosa, sebagaimana firman Allah:

 

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا… (المائدة: ۳٢)

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan telah membunuh semua manusia …. (Q.S. Al-Maidah: 32)

Penduduk Gaza jelas tidak membunuh orang lain dan tidak membuat kerusakan di muka bumi, maka apabila saat ini Zionis telah membunuh lebih dari  1.400 orang, sementara penduduk bumi saat ini lebih dari 7 milyar, berapa banyak manusia yang dibunuh oleh Zionis.

 

Melihat hal ini semua, apakah kita masih tetap diam? Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 

الْمُسْلِمُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ وَيَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ  وَيُجِيرُ عَلَيْهِمْ أَقْصَاهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ(رواه ابو داود)

“Darah sesama muslim adalah setara. Orang-orang yang paling dekat berkewajiban menjaga mereka. Orang-orang yang paling jauh berkewajiban mengamankan mereka, dan mereka satu tangan (kekuatan) dalam menghadapi orang lain.” (H.R. Abu Dawud)

 

Inilah sebagian prinsip persaudaraan antar sesama umat Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

 

Untuk mewujudkan persaudaraan tersebut, kita harus menyadari bahwa umat Islam adalah satu, sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah beberapa kali dalam Al-Quran, antara lain:

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ(المؤمنون:٥٢)

“Sesungguhnya ini adalah umatmu, umat yang satu dan aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” (QS. Al-Mu’minun: 52)

 

Untuk mempersatukan umat dan membangun serta memperkuat jalinan persaudaraan sesama umat Islam, Allah memerintahkan umat Islam hidup berjamaah, yaitu hidup bersama di bawah seorang Imam yang ditaati. Allah berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا….(ال عمران: ١٠٣)

“Dan berpegang teguhlah dengan tali Allah seraya berjama’ah dan janganlah kalian berpecah-belah.” (QS. Ali ‘Imran: 103)

 

Persatuan umat Islam adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh kaum Zionis. Karena telah terbukti dalam sejarah ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, mereka berkali-kali memerangi umat Islam tetapi akhirnya mereka kalah total bahkan mereka terusir dari kota Madinah yang telah mereka diami berabad-abad lamanya. Begitu juga ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan para khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kaum Zionis (Yahudi) tidak berkutik menghadapi umat Islam.

Oleh karena itu mereka berusaha keras menghancurkan Khilafah Turki Usmani sebagai simbol Islam saat itu, yang menghalangi upaya mereka mendirikan negara Israel di jantung umat Islam. Ketika Khilafah Turki Usmani berhasil mereka runtuhkan lewat tangan seorang Yahudi, anggota Freemansonry yang bernama Musthafa Kamal. Dengan dukungan negara-negara Barat, mereka berhasil mendirikan negara Israel yang terus membuat kekacauan di dunia, khususnya dunia Arab sampai saat ini.

Serangan brutal yang dilakukan kaum Zionis ke Gaza sekarang ini, juga tidak dapat dilepaskan dari ketakutan mereka terhadap rekonsiliasi dan baru-baru ini. Mereka menyerang Gaza dengan maksud agar Hamas dan Fatah kembali pecah. Tetapi maksud mereka tidak berhasil, karena dengan serangan mereka ke Gaza justru kesatuan Hamas-Fatah bertambah kokoh dan kuat.

Tinggal sekarang bagaimana umat Islam bersatu dengan melepaskan sekat-sekat buatan manusia seperti partai, organisasi, madzhab, dan sebagainya, untuk menghadapi Zionis dan membantu bangsa Palestina mempertahankan eksistensi mereka merebut kembali tanah wakaf umat Islam dan membebaskan masjid Al-Aqsha dari kaum Zionis.

Persatuan umat Islam merupakan benteng pertahanan dari ancaman kehancuran dan membuat umat Islam kuat dengan pertolongan Allah. Perpecahan akan menyebabkan umat Islam lemah, jatuh atau disergap oleh musuh-musuhnya. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam beberapa hadis, antara lain:

عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدُ اللهَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ فِي النَّارِ(رواه ابو داود)

“Kalian wajib berjama’ah karena tangan Allah bersama Al-Jama’ah. Barangsiapa melesat sendirian maka ia akan melesat sendirian ke neraka.”(H.R. Abu Dawud)

Wallahu a’lam bishawab.

(PO8/IR)

Mi.raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Comments: 0