UNICEF: 600 juta Anak akan Hadapi Resiko Kelangkaan Air di Tahun 2040

600 juta anak-anak, satu dari empat di seluruh dunia akan tinggal di daerah dengan sumber daya sangat terbatas air pada tahun 2040.

New York, 24 Jumadil Akhir 1438/ 23 Maret 2017 (MINA) – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) melaporkan, hampir 600 juta anak-anak, satu dari empat di seluruh dunia akan tinggal di daerah dengan sumber daya air sangat terbatas pada  2040.

UNICEF memperingatkan ancaman terhadap kehidupan anak-anak karena kurangnya air bersih dan bagaimana perubahan iklim memperburuk masalah, IINA melaporkan yang dikutip MINA, Kamis.

“Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tidak di planet lain, tetapi jutaan anak-anak tidak memiliki akses ke air yang aman, malah membahayakan hidup mereka merusak kesehatan dan membahayakan masa depan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake.

“Dalam hal ini saya bersikeras bagaimana menangani krisis air bersih, kecuali kita mengambil tindakan kolektif dari sekarang,” tambahnya.

“Kami melihat efek mengerikan dari kelangkaan air saat ini di seluruh dunia termasuk tempat di Nigeria, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman, di mana kondisi kekeringan dan konflik memunculkan efek mematikan,” kata Lake.

Laporan itu memperingatkan, pertumbuhan penduduk, peningkatan konsumsi dan permintaan akan air, membuat ketersediaan air saat ini  sudah sangat gawat di 36 negara.

Situasi ini terjadi ketika permintaan air jauh melebihi pasokan terbarukan yang tersedia, kata laporan itu.

Laporan itu juga menyoroti peningkatan suhu melebihi kapasitas penyimpanan atmosfer air, yang pada dasarnya mengurangi ketersediaan air di tanah, terutama selama bulan-bulan hangat tahun ini.

Untuk saat ini, 663 juta orang tidak memiliki akses yang memadai untuk sumber air dan lebih dari 800 anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari akibat diare terkait dengan air yang terkontaminasi dan sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan.

Menurut UNICEF, kurangnya pasokan air bersih yang cukup mengekspos anak-anak pada penyakit mematikan, memaksa mereka di banyak tempat untuk menghabiskan waktu setiap harinya dalam mengumpulkan air dan mencegah mereka pergi ke sekolah.

Laporan ini berisi rekomendasi untuk berbagai sektor dan mendesak pemerintah untuk merencanakan kemungkinan perubahan dalam ketersediaan air dan permintaan di tahun-tahun mendatang.

Menurut UNICEF, prioritas kali ini adalah harus menjaga akses air bersih untuk anak-anak yang paling rentan. (T/R12/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA

Wartawan: Admin

Editor: illa