Gaza, 23 Rajab 1438/ 20 April 2017 (MINA) – Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov meminta pihak berwenang di Gaza untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional dalam menyelesaikan krisis energi baru setelah satu-satunya pembangkit listrik Gaza ditutup.
“Konsekuensi dari krisis tersebut ‘tidak boleh diremehkan’, menekankan perlunya semua warga Gaza mengatisipasi krisis tagihan pembayaran yang begitu meningkat,” katanya kepada IINA dikutip MINA, Kamis (20/4).
Dia mendesak “penguasa de facto” di Gaza agar memastikan tingkat krisis dapat membaik dan pendapatan tersebut dikumpulkan di Gaza lalu dikembalikan ke “otoritas Palestina yang sah” untuk menjaga agar pasokan bahan bakar dan listrik mengalir.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurut laporan media, kedua faksi tersebut telah memperjuangkan tagihan dan pajak yang belum dibayar, memaksa otoritas energi lokal untuk mematikan kekuasaan.
“Konsekuensi sosial, ekonomi dan politik dari krisis energi yang akan datang ini seharusnya tidak diremehkan,” tegas Mladenov.
Utusan PBB tersebut mengatakan, masyarakat internasional dapat membiayai dan mendukung investasi dalam meningkatkan jaringan listrik “namun tidak dapat melakukannya sendiri”.
Dia mendesak pemerintah Palestina untuk memfasilitasi pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza, dan menyuarakan dukungan mereformasi Perusahaan Distribusi Listrik Gaza.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Dia juga meminta Israel, kekuatan pendudukan, dapat memfasilitasi masuknya bahan untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan listrik dan pabrik, dan mencatat perlunya meningkatkan jalur listrik Mesir. (T/R12/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel