Tangerang, MINA – Kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berproduksi, berperilaku, dan berinteraksi. Perubahan tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa.
“Kita tidak dapat menolak dan mengulang perubahan akibat kemajuan teknologi ini. Maka kita manfaatkan saja perubahannya untuk kemajuan bangsa,” demikian Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam sambutannya di Pembukaan Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di BSD Tangerang, Senin (15/4).
Wapres juga menerangkan, sektor industri menjadi pendapatan terbesar bagi negara Indonesia. Agar dapat bertahan, industri harus beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dari masa ke masa.
“Kalau di abad 19 industri pertanian memerlukan lahan. Lalu tren berubah, di mana industri sangat bergantung kepada kelompok perusahaan besar tertentu, seperti Amazon dan Apple. Kini, di era Revolusi Industri 4.0, pekerjaan dapat dilakukan di mana saja, perusahaan kecil punya peluang mendunia. Intinya pada nilai usaha dan kesiapan sumber daya manusia,” tegas Wapres.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Pada kesempatan tersebut, Wapres yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, juga memberikan penghargaan Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) kepada perusahaan pada kategori Pemenang INDI 4.0 dan Lighthouse Industri 4.0 serta kepada manajer kategori Transformasi Industri 4.0.
Selain itu, penghargaan yang diikuti oleh 326 perusahaan industri dari berbagai bidang ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam percepatan adopsi industri 4.0.
Langkah pemerintah selanjutnya ialah menjadi official country partner pada Hannover Messe 2020, yaitu pameran teknologi terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap tahun di Hannover Jerman. Dengan mengangkat tema “Implementasi Making Indonesia 4.0 Menuju Indonesia Menjadi Negara 10 Besar Ekonomi Dunia”.
lIS 2019 diselenggarakan mulai tangal 15-16 April 2019, dan dihadiri oleh 5.500 peserta. (R/Sj/P1)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Mi’raj News Agency (MINA)