Gaza, MINA – Rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza saat ini mengalami tekanan luar biasa akibat lonjakan korban luka dan korban syahid yang terus meningkat akibat serangan udara Israel pada Jumat (16/5).
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan sedikitnya 100 orang tewas dalam gelombang serangan tersebut.
Menurut laporan Al Jazeera pada Sabtu (17/5), jumlah korban syahid telah mencapai 115 orang dalam 24 jam terakhir.
Kondisi semakin parah saat rumah sakit kehabisan persediaan kain kafan untuk jenazah, sehingga menyulitkan warga Gaza memberikan pemakaman yang layak bagi keluarga mereka yang gugur.
Baca Juga: Pasukan Zionis Tutup Masjid Al-Aqsa Hari Ketiga Berturut-turut
Situasi ini menggambarkan betapa tragisnya dampak serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza yang sudah terkepung.
Tim penyelamat setempat menyebut serangan Israel yang menewaskan lebih dari 100 orang tersebut terkait dengan tekanan Hamas kepada Amerika Serikat untuk mendesak Israel mencabut blokade bantuan kemanusiaan sebagai imbalan pembebasan sandera asal AS dan Israel.
Sementara itu, militer Israel pada Sabtu (17/5) mengumumkan telah melancarkan “serangan besar-besaran” di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir sebagai bagian dari “tahap awal” operasi militer baru di wilayah Palestina yang terkepung tersebut.
Kondisi di Gaza saat ini sangat memprihatinkan, dengan rumah sakit yang kehabisan fasilitas dan masyarakat yang terjebak dalam kekerasan yang terus berlanjut.
Baca Juga: Kepala Mata-Mata Israel Mudur di Saat Rudal Iran Menyerang
Komunitas internasional diharapkan segera mengambil langkah untuk mengakhiri kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang terdampak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sedikitnya 499 Warga Israel di Rawat di Rumah Sakit Gegara Serangan Balasan Iran