12 Siswa SD Juarai Kompetisi Matematika Internasional

Jakarta, MINA – Siswa-siswa Sekolah Dasar () Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi matematika internasional. Sebanyak 12 siswa dari berbagai SD yang mewakili Indonesia membawa pulang dua emas, dua perak, dan enam perunggu dalam ajang International Mathematics Competition (BIMC) Tahun 2018 yang diikuti 28 negara.

“Artinya kita tidak boleh pesimis. Anak-anak ini sudah membuktikan bahwa kita juga mampu bersaing di kancah internasional,” demikian Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Khamim, saat menyambut kedatangan delegasi BIMC di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Sabtu (7/7).

Untuk kategori tim/kelompok, kontingen Indonesia berhasil meraih satu emas (champion), dua perak, dan dua perunggu. Sedangkan untuk kategori individu, Indonesia memperoleh satu emas atas nama Felicia Grace Angelyn Ferdianto dari SD Cahaya Nur, Kudus. Satu medali perak atas nama Yedija Nicholas Kurniawidi dari SD Karangturi, Semarang.

Empat medali perunggu diraih oleh Ahmad Fikri Azhari (SD Muhammadiyah Plus, Batam); Mafazi Ikhwan Dhandi Hibatullah (SDS Al Furqon, Jember); Matthew Allan (SDS Kristen 10 Penabur, Jakarta); dan Ryan Suwandi (SDS Tzu Chi, Jakarta). Dan lima orang siswa lainnya mendapatkan penghargaan merit (harapan) dalam kompetisi yang diikuti 28 negara tersebut.

Kontingen BIMC ini terdiri dari para siswa berprestasi yang merupakan juara dari OSN tahun 2017.

“Pembekalan delegasi dilakukan dalam dua tahapan; pada bulan Mei dan Juni,” ujar Khamim, Direktur Pembinaan SD.

Yedija (12) mengungkapkan rasa senang dan bangganya bisa mempersembahkan medali perak dalam kategori individu. Menurutnya medali emas yang diraih timnya merupakan bentuk kerja sama yang baik bersama tiga orang anggota kelompok lainnya.

“Dari kecil aku memang suka matematika. Serunya matematika itu tantangannya memecahkan soal, mencari caranya,” kata siswa yang dipanggil Jade ini sambil tersenyum.

Peraih medali emas individu, Felicia (12) mengungkapkan kegembiraan sekaligus keterkejutannya meraih emas di ajang bergengsi tersebut. Meski BIMC bukanlah kompetisi internasional pertamanya, siswi yang juga gemar melukis dan membaca komik ini tidak mengira ia akan mendapatkan medali emas.

Ibunda Felicia, Lisa Triana mengungkapkan bahwa putrinya memang menggemari matematika sejak kecil. Bakat dan minat Felicia ditemukan sejak Taman Kanak-kanak saat memenangkan lomba di tingkat kabupaten. Pembinaan dan pengembangan diri anaknya disesuaikan dengan keinginan si buah hati.

“Dia cita-citanya jadi guru. Saya fasilitasi saja. Yang penting dia kalau nanti jadi guru ya mengajar dengan hati,” tutur Lisa. (R/R10/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.