368 JAMAAH HAJI INDONESIA AKAN PULANG LEBIH AWAL

Makkah, 15 Dzulhijjah 1434/20 Oktober 2013 (MINA) – Sebanyak 368 jamaah haji Indonesia akan dipulangkan lebih awal dari jadwal pemulangan yang semestinya atau yang biasa disebut sebagai tanazzul.

“Sampai dengan malam ini, Sabtu (19/10), jamaah haji Indonesia yang mengajukan tanazzul sudah 368 orang,” jelas Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Miftahul Maulana.

Tanazzul merupakan proses pemulangan dini jamaah haji Indonesia. Melalui proses tanazzul, jamaah haji Indonesia bisa pulang lebih awal dari jadwal yang semestinya, lapor laman resmi Kemenag yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Dalam prosesnya, jamaah haji harus mengajukan permohonan tanazzul kepada Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah. Atas permohonan tersebut, Kepala Daker akan membuat skala prioritas dan menyesuaikannya dengan ketersediaan kursi (seat) penerbangan.

Baca Juga:  Pemkot Sabang Dukung Pemenuhan Hak dan Perlindungan Penyandang Disabilitas

Tanazzul diberlakukan dengan prinsip untuk mengoptimalkan ketersediaan kursi (seat) penerbangan sehingga tidak kosong. Adapun skala prioritas atas permohonan tanazzul yang diajukan jamaah adalah karena alasan sakit, dinas, dan keperluan lainnya.

Lanjutnya, Miftah menjelaskan bahwa jamaah haji Indonesia yang mengajukan tanazzul, umumnya karena beberapa alasan, di antaranya karena alasan sakit. Menurut Miftah, jamaah yang dalam keadaan sakit bisa mengajukan permohonan untuk dipulangkan lebih awal dari jadwal kepulangan yang semestinya agar bisa segera mendapatkan pengobatan di Tanah Air.

Hal itu tentunya setelah mendapat rekomendasi dokter bahwa yang bersangkutan memang dibolehkan untuk melakukan penerbangan.

“Sakit menjadi prioritas utama pemenuhan permohonan tanazzul jamaah haji Indonesia,” kata Miftah.

Baca Juga:  [BEDAH BERITA MINA] Tragedi Nakbah, Bagaimana Masa Depan Palestina

Alasan tanazzul lainnya adalah karena penggabungan kloter. Menurut Miftah, beberapa jamaah haji Indonesia ada yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Karena alasan sakit misalnya, jamaah yang semestinya berangkat dengan kloter A terpaksa harus menunda keberangkatannya hingga kondisinya pulih.

Setelah sehat, jamaah tersebut kemudian diberangkatkan dengan kloter selanjutnya. Dalam proses pemulangan, jamaah yang bersangkutan digabungkan dengan kloter awalnya sehingga akan pulang lebih awal.

“Inilah yang disebut tanazzul karena penggabungan kloter,” jelas Miftah.

Selain itu, dari data yang sudah masuk, permohonan tanazzul juga dikarenakan alasan keperluan dinas dan keperluan pendidikan (ujian). “Sampai dengan malam ini, sudah ada 368 jamaah haji dan jumlah tersebut biasanya akan terus bertambah sesuai dengan pengajuan yang masuk,” ujar Miftah.

Baca Juga:  MER-C: Israel Lahir dari Pembantaian dan Pengusiran

Proses pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang satu ke Tanah Air sudah berlangsung sejak Sabtu (19/10) malam. Jamaah pertama yang dipulangkan ke Tanah Air adalah kloter Satu embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Mereka dijadwalkan terbang dengan pesawat Garuda GA 7401 dari Bandara King Abdul Aziz Internasional Airport Jeddah pada Ahad (20/10) pukul 07.20 waktu setempat. (T/P012/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Comments: 0