71 Tentara Niger Tewas Akibat Serangan Pemberontak

Tentara Niger. (Foto: Michael Larson/US Navy/Wikimedia Commons)

Inates, , MINA – Setidaknya 71 tewas dalam serangan di sebuah kamp militer di bagian barat negara itu, menurut Kementerian Pertahanan, Rabu (11/12).

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, “sejumlah besar teroris dinetralkan” dalam serangan hari Selasa (10/11) yang juga menyebabkan 12 personel militer terluka dan yang lainnya hilang.

Presiden Mahamadou Issoufou mempersingkat perjalanan ke Mesir untuk pulang setelah “tragedi” yang terjadi di pangkalan di Inates, dekat perbatasan dengan Mali, kata Presiden di Twitter, demikian Al Jazeera melaporkan.

Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab langsung atas serangan itu, yang diyakini sebagai yang paling mematikan terhadap militer Niger.

Tiga tentara Niger dan 14 pejuang pemberontak tewas pada Senin dalam serangan terhadap pos tentara lainnya di Agando, di wilayah Tahoua barat, menurut Kementerian Pertahanan.

Serangan hari Selasa terjadi beberapa hari sebelum Presiden Perancis Emmanuel Macron menjadwalkan pertemuan pekan depan, di kota Pau, Perancis barat daya, dengan lima presiden dari Sahel (zona perbatasan di Afrika) untuk membahas keamanan di wilayah tersebut.

Niger adalah bagian dari gugus tugas lima negara yang dikenal sebagai G5, yang dibentuk pada 2014 bersama Burkina Faso, Mali, Mauritania, dan Chad.

Dewan Menteri Niger telah memperpanjang keadaan darurat sejak 2017 selama tiga bulan di beberapa daerah untuk memerangi serangan pemberontak, menyerahkan kekuatan tambahan kepada pasukan keamanan.

Ribuan warga sipil dan tentara tewas dalam kekerasan di wilayah Sahel yang luas, yang dimulai ketika pejuang bersenjata memberontak di Mali utara pada 2012.

Konflik telah menyebar ke pusat Mali dan ke tetangga Burkina Faso dan Niger. Serangan terus berlanjut, meskipun 4.500 tentara Perancis dikerahkan di wilayah itu sebagai bagian dari Operasi Barkhane untuk membantu pasukan lokal.

Tiga belas tentara Perancis terbunuh di Mali bulan lalu ketika dua helikopter bertabrakan dalam satu operasi melawan para pejuang di wilayah utara negara itu yang bergolak, menjadi satu kekalahan terberat bagi militer Perancis dalam hampir empat dekade. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.