Bahaya Makan Berlebihan dalam Islam (Oleh dr. Suwardi Sukri)

Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine

Pada zaman Harun Al-Rasyid berkuasa, suatu ketika seorang tabib bertanya pada seorang ulama. Begini tanyanya: “Di kitab tuan, tidak ada penjelasan ilmu kesehatan,” dengan cerdas sang ulama menjawab : “Untuk menjelaskan tentang kesehatan manusia secara menyeluruh, Allah ,Tuhan kami cukup menjelaskan hanya dengan sepenggal ayat. Yakni Surat Al-A`raf ayat 31,” tukas sang ulama.

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ 

“… dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A`raf; 7:31)

Sungguh tepat ayat ini. Kini terbukti hampir seluruh penyakit degeneratif bermula akibat makan alias pola makan buruk. Bahkan lebih mencengangkan nutrisi buruk berdampak pada kelainan ekspresi gen. Itulah sebabnya Nutrigenomik salah satu pendekatan terapi penyakit degeneratif.

Kembali ke Al-Quran Surat Al-A`raf ayat 31. Mengapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang hamba-Nya memakan berlebihan? Karena Dia sayang pada hamba-Nya agar hamba-Nya tidak sakit.

Ternyata organ saluran cerna adalah organ yang mudah mengalami kelainan. Sel-sel saluran cerna masa regenerasinya 3 – 5 hari. Artinya, paling cepat dalam tiga hari sel saluran cerna yang mati harus segera diganti oleh sel baru.

JIka menilik hukum Hayflick, setiap sel, setelah 50 kali membelah, maka sel itu akan mati bunuh diri atas perintah gen apoptosis alami. Jika sel saluran cerna masa hidupnya tiga hari, maka 3×24 jam = 72 jam, maka rata-rata 1,4 jam sel saluran cerna membelah. Ini didapat dari 74/50.

Hal ini berlangsung dalam kondisi normal, apatalagi jika seseorang makan berlebihan. Pastilah sel-sel saluran cerna akan mudah rusak dan sakit. Di antara organ tubuh yang paling super sibuk adalah saluran cerna, sebab organ inilah yang paling banyak dipakai oleh manusia untuk makan dan . Saat tidur pun organ ini bekerja.

Ketika lambung terisi, maka 70 % suplai darah fokus ke lambung, untuk mengangkut oksigen sebagai bahan bakar metabolisme makanan, akibatnya sirkulasi oksigen ke otak tidak optimal. Hal ini,membuat ngantuk.

Kondisi ini membuat organ cerna bekerja keras. Dengan dampak negatif yang mengancam kesehatan manusia. Wallahu’alam bishawab

(A/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.