Warga Arab Golan Setia pada Suriah, Tolak Israel

 

, MINA – Ratusan warga Arab Druze yang tinggal di Dataran Tinggi Golan berkumpul pada Kamis (14/2) untuk menolak , menandai aneksasi wilayah yang direbut Israel dari pada 1960-an, laporan Reuters.

Mengenakan pakaian hitam tradisional dan topi putih, para pengunjuk rasa meneriakkan, menjanjikan kesetiaan kepada Suriah.

“Tanah ini adalah tanah leluhur dan kakek kami, tanah ini milik kami. Tidak ada yang memiliki hak selain dari Suriah,” kata Qasem Mahmoud al-Safadi dari desa Majdal Shams. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan.

Golan adalah bagian dari Suriah sampai Israel merebutnya dalam perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mamasukkan wilayah itu sebagai bagian dari Israel pada tahun 1981, dalam suatu langkah yang tidak diakui secara internasional.

Druze adalah minoritas Arab Muslim yang pengikutnya di Suriah telah lama setia pada keluarga Presiden Assad yang berkuasa.

Sekitar 22.000 Druze tinggal di Golan yang dikuasai Israel.

Israel berusaha untuk lebih mengintegrasikan mereka, telah menawarkan kewarganegaraan, tetapi sebagian besar Druze menolaknya.

Sejumlah 120.000 Druze lain yang tinggal di Israel, sekitar dua persen dari populasi mereka, merupakan salah satu minoritas paling terintegrasi di negara itu.

Setelah bersedia mempertimbangkan untuk mengembalikan Golan untuk perdamaian dengan Suriah, Israel dalam beberapa tahun terakhir berpendapat bahwa perang di Suriah dan pengaruh Iran, menjadikan mereka perlu menjaga dataran tinggi yang strategis itu. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.