Berbaris Untuk Kemenangan

Oleh : Arief Rahman

Berbaris merupakan sebuah aktifitas yang memiliki keutamaan dalam Islam. Sedemikian pentingnya sebuah sehingga Allah SWT menyematkan sebuah surat dalam Al Quran yaitu Surat As Shaff  (61) yang berarti barisan. Pada ayat ke 4, ternukil begitu jelas bagaimana Allah SWT menyukai sebuah barisan sebagaimana kutipan di bawah ini  :

 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

Artinya :
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS 61 As Shaff : 4)

Lalu pertanyaan berikutnya adalah mengapa membentuk barisan itu sedemikian penting ? Modal apa yang harus dimiliki dalam berbaris? Syarat membuat sebuah barisan yang terbaik ?

Dalam aktifitas organisasi yang berhubungan dengan kemiliteran maupun kepanduan, membuat barisan merupakan sebuah aktifitas dasar yang wajib diikuti dan dilaksanakan. Aktifitas ini dilakukan setiap saat bahkan ada aturan baku yang mengaturnya.

Membentuk barisan adalah wujud kesatuan dan kekuatan. Akan nampak sebuah kekuatan manakala susunan barisan terbentuk rapih. Walaupun jumlah sedikit namun tersusun rapih, maka aura kekuatan akan muncul. Sebaliknya jumlah yang banyak namun tidak tersusun rapih, maka kesan utama yang muncul adalah kelemahan.

Barisan yang teratur rapih merupakan hasil dari peleburan seluruh ego pribadi dari setiap individu dalam barisan. Kemauan dan kemampuan meleburkan ego pribadi menjadi ego kesatuan, terlatih dengan kedisiplinan dari setiap individu untuk mampu menghadirkan rasa empati antar sesama anggota barisan. Kunci utama mewujudkan kemauan dan kemampuan meleburkan ego tersebut tidak lain dan tidak bukan pemahaman akan tujuan dalam barisan. Salah dalam memahami tujuan, maka barisan yang terbentuk dapat dipastikan tidak sempurna.

Selanjutnya syarat mutlak dalam membangun sebuah barisan yang sukses adalah ketaatan. Ketaatan dalam melaksanakan instruksi pemimpin barisan. Tidak peduli siapapun pemimpinnya, ketika instruksi diberikan dengan benar sesuai aturan dan tujuan, maka harus dituruti oleh seluruh anggota barisan dengan penuh ketaatan .

Sejarah membuktikan bagaimana Rasulullah SAW membangun barisan yang sempurna dan kemudian dianjutkan oleh para sahabat. Barisan yang rapih tersusun dari sebuah aqidah yang kuat serta ketaatan kepada pemimpin, sehingga muncul pertolongan Allah SWT. Sebagai hasil akhirnya, demi kemenangan didapatkan.

Wallahu’alam bishawab. (A/PU/P1)

Wartawan: Arief Rahman

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.