IMAM JAMAAH MUSLIMIN SAMBUT GENCATAN SENJATA PALESTINA-ISRAEL

Imaam Jama'ah Muslimin (Hizbullah)
Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Muhyiddin Hamidy

Jakarta, 1 Dzulqaidah 1435/27 Agustus 2014 (MINA) – Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) sekaligus Pimpinan Redaksi Kantor Berita Islam Mi’raj (MINA), Muhyiddin Hamidy, menyatakan menyambut baik kesepakatan gencatan senjata permanen antara kelompok pejuang Hamas di Jalur Gaza dan Pemerintah Israel.

Muhyiddin menegaskan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina, di mana Jamaah Muslimin (Hizbullah) sudah sejak lama memiliki hubungan erat dengan para ulama asal Gaza.

“Selamat atas tercapainya gencatan senjata. Kita selalu dukung perjuangan Palestina dan Al-Quds,” kata Muhyiddin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu dini hari (27/8).

“Hubungan Al-Fatah (Pondok Pesantren binaan Jamaah Muslimin) dengan ulama-ulama di Gaza dekat sekali, mereka sering berkunjung ke Al-Fatah dan mengajar di Shuffah Al-Quran,” tambah Muhyiddin merujuk pada Sekolah Tinggi Al-Quran yang dikelolah oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah).

Baca Juga:  Netanyahu Sesalkan Pernyataan Kolombia Soal Penangkapan Dirinya

Ribuan warga Palestina di Gaza berhamburan turun ke jalan-jalan merayakan kemenangannya setelah kedua belah pihak yang berperang menyetujui gencatan senjata terbuka untuk mengakhiri tujuh minggu pertempuran di Gaza.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada hari Selasa dari Tepi Barat yang diduduki, proposal kesepakatan telah diterima oleh semua pihak dan gencatan senjata diberlakukan mulai pukul 19.00 waktu Gaza (23.00 WIB).

Ia menyambut kesepakatan itu sebagai sebuah kesempatan untuk “membangun negara baru dan mengakhiri pendudukan”.

Sebelumnya ia berterima kasih kepada Mesir, Qatar dan Amerika Serikat atas peran mereka dalam menengahi kesepakatan yang dibuat selama pembicaraan tidak langsung di Kairo.

Sehari sebelumnya, Mesir dengan dukungan Arab Saudi kembali menawarkan proposal kesepakatan gencatan Palestina-Israel secepat mungkin.

Baca Juga:  Lebah Pun Bicara

Yang membedakan dari proposal gencatan senjata Mesir sebelumnya, kali ini Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz ikut memberikan jaminan kepada faksi-faksi pejuang di Palestina bahwa blokade Jalur Gaza akan diakhiri.

Jika Israel terus keras kepala dalam perundingan, Arab Saudi mengancam dengan memberikan jaminan bersatunya perjuangan bangsa Arab untuk mengakhiri blokade atas Gaza. (L/P001/P009/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Comments: 0