Korban Agresi Israel di Gaza Hari ke-29: 9.488 Syahid 24.158 Luka

Gaza – Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (4/11) mengumumkan, jumlah korban agresi Israel di Gaza ke-29 hari meningkat menjadi 9.488 syahid, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 wanita, serta 24.158 orang luka sejak 7 Oktober.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra mengatakan bahwa pendudukan Israel melakukan sepuluh pembantaian besar selama beberapa jam terakhir, merenggut nyawa 231 orang.

“Jumlah pembantaian yang sengaja dilakukan pendudukan Israel terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 1.006 pembantaian, dengan catatan 70% korban agresi Israel adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua,” kata Al-Qudra dalam siaran pers, Qudspress melaporkan.

Ia memaparkan Kementerian Kesehatan menerima 2.000 laporan orang hilang, termasuk 1.250 anak-anak yang masih berada di bawah reruntuhan, dan pembantaian Sekolah Al-Fakhoura yang dilakukan oleh pendudukan Israel pagi ini merenggut nyawa 15 orang syahid dan 70 orang.

Baca Juga:  Tingkatkan Amal di Bulan Haji

Selain itu, pelanggaran Israel terhadap sistem kesehatan juga mengakibatkan syahidnya 150 petugas kesehatan dan 27 orang luka, serta sebuah ambulans tidak dapat digunakan. Pendudukan dengan sengaja menargetkan 105 institusi kesehatan dan menempatkan 16 rumah sakit dan 32 layanan kesehatan primer, sehingga tidak dapat beroperasi karena penargetan Pendudukan, menyebabkan kegagalan mendatangkan bahan bakar.

“Rumah sakit di Jalur Gaza dipenuhi dengan kasus-kasus kritis dan berbahaya, kita mulai kehilangan banyak nyawa disetiap hari akibat kurang maksimalnya fasilitas medis untuk merawat dan pencegahan keluarnya mereka dari penjajahan mulai Jalur Gaza utara hingga penyeberangan Rafah,” tambah Al-Qudra.

Menurutnya, pendudukan Israel dengan sengaja meneror staf medis dan korban luka dengan mengebom sebuah pusat di sekitar dan gerbang rumah sakit di Gaza dan Gaza utara.

Baca Juga:  Rudal Al-Qassam Hantam Heli Apache Zionis

“Pendudukan Israel dengan sengaja melakukan pembantaian tepat di depan gerbang rumah sakit dan ambulans serta menggunakan kebijakan propaganda untuk menipu dunia guna membenarkan kejahatannya yang terungkap,” ucap Al-Qudra.

“Setelah pendudukan Israel mengakui membombardir ambulans konvoi membawa orang yang terluka, komunitas internasional menghadapi ujian nyata untuk menghentikan pesta pora pendudukan Israel dan niat terencana mereka untuk melakukan lebih banyak pembantaian di ambulans dan rumah sakit,” tambahnya. (T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf