PM Qatar: Krisis Laut Merah Tidak Akan Reda Tanpa Selesainya Krisis Gaza

Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, perdana menteri Qatar, saat panel percakapan pada hari pembukaan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada Selasa, 16 Januari 2024. (Photo: Stefan Wermuth/Bloomberg via Getty Images)

Doha, MINA – Qatar telah memperingatkan bahwa ketegangan dan krisis di Laut Merah tidak akan terselesaikan tanpa terlebih dahulu menyelesaikan perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa komunitas internasional harus mengakui “masalah sebenarnya” dan akar permasalahannya.

Dikutip dari Memo, Rabu, (17/1) berbicara pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di kota Davos, di mana tokoh politik dan eksekutif bisnis dari seluruh dunia bertemu untuk membahas masalah saat ini dan masa depan.

Perdana Menteri Qatar, Syeikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah “adalah resep untuk eskalasi di mana-mana” dan memperingatkan agar tidak hanya berfokus pada gejala-gejalanya dan tidak mengatasi masalah yang sebenarnya.

Baca Juga:  Mendorong Ekonomi Syariah sebagai Arus Utama Perekonomian Indonesia

Menyusul dimulainya serangan pendudukan Israel terhadap Gaza dan kelompok Perlawanan Palestina, militan Houthi di Yaman telah menyerang dan menyita kapal-kapal yang melewati Bab Al-Mandab, ke Laut Merah, menyebabkan kekhawatiran terhadap keadaan perdagangan global dan memicu ketakutan akan potensi menyebarnya krisis perang Israel.

Namun Perdana Menteri Qatar menekankan bahwa akar penyebab krisis tersebut adalah pemboman dan invasi pendudukan Israel ke Gaza, dengan mengatakan bahwa Jalur Gaza “sudah tidak ada lagi” dan bahwa Israel telah melakukan pemboman besar-besaran di mana-mana yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.

“Kita perlu mengatasi masalah sebenarnya, yaitu Gaza, agar segala sesuatunya dapat diredakan,” tegas Sheikh Mohammed.

“Kita tidak boleh hanya fokus pada konflik-konflik kecil saja, kita harus fokus pada konflik utama di Gaza, dan segera setelah konflik tersebut dapat diredakan, saya yakin konflik lainnya juga akan dapat diredakan.”

Baca Juga:  Israel Berencana Kirim Pasukan Tambahan ke Rafah

Dia juga membahas potensi masa depan Gaza dan pemerintahannya, dengan mengatakan bahwa rakyat Palestina akan menentukan apakah Hamas akan menjadi bagian dari kesepakatan atau penyelesaian setelah perang.

Namun Perdana Menteri Qatar menegaskan kembali perlunya pendudukan Israel membuat komitmen yang mengikat terhadap solusi dua negara, dengan mengatakan bahwa “ide yang lebih baik adalah membawa kembali solusi dua negara” dan jika ideologi Hamas tidak disetujui, maka Israel akan melakukan hal yang sama. “Anda harus menggantinya dengan ide yang lebih baik”. (T/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi