BUPATI BREBES: GURU NGAJI BERPERAN CIPTAKAN SDM UNGGUL

Bupati Brebes
Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE (Foto: Zaenal/MINA)
Bupati Brebes, Hj SE (Foto: Zaenal/MINA)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini memberikan pada para atau guru ngaji dengan total bantuan sebesar Rp 4 Miliar. Bantuan sebesar itu diberikan pada 8.000 guru ngaji yang tersebar di pelosok kabupaten yang dikenal sebagai penghasil bawang merah ini. Masing-masing guru ngaji mendapat bantuan sebesar Rp 500 ribu. Adanya bantuan itu menjadi pertanda adanya perhatian Pemkab setempat akan pentingnya pengajaran Al-Quran.

Untuk mengatahui lebih jauh keseriusan perhatian Pemkab Brebes terhadap pendidikan Al-Quran, wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) pada Selasa (14/10) secara khusus melakukan dengan Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, SE., yang selama ini juga dikenal sebagai muslimah yang selalu mengenakan jilbab dalam kesehariannya.

Berikut petikan wawancaranya.

MINA: Apa yang melatarbelakangi adanya kebijakan pemberian bantuan pada para pengajar Al-Quran?

Bupati Brebes: Seperti yang telah kita ketahui bersama paradigma baru bidang pembangunan menyepakati bahwa andalan utama untuk menghadapi tantangan masa depan adalah tersedianya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, baik dari segi intelektual, emosional, spiritual mau pun jasmani dan rohaninya. SDM yang memiliki keunggulan dan kualitas seperti itu tentu tidak akan lahir kecuali melalui proses pendidikan terutama pendidikan keagamaan utama pendidikan Al-Quran. Berangkat dari pemikiran itu maka kami memandang perlu memberikan perhatian pada pendidikan keagamaan yang selama ini dilakukan oleh para guru ngaji atau pengajar Al-Quran, sebab mereka berperan dalam mewujudkan SDM yang unggul tersebut.

MINA: Bagaimana pelaksanaan pendidikan di Kabupaten Brebes ini terutama pendidikan Al-Quran?

Bupati Brebes: Selain melalui lembaga-lembaga pendidikan yang resmi seperti sekolah atau pondok pesantren yang jumlahnya cukup banyak, pengajaran Al-Quran juga berjalan di setiap masjid dan mushola bahkan di rumah-rumah di seluruh pelosok Brebes, yang dilaksanakan oleh para guru ngaji atau ustadz-ustadzah dan kiai. Dari sistem pendidikan yang ada sekarang ini diharapkan memiliki keseimbangan dalam memberikan bekal untuk kehidupan duniawi dan ukhrowi atau akherat.

MINA: Dapat lebih dipertegas lagi maksud adanya perhatian pada para pengajar Al-Quran?

Bupati Brebes: Kita perlu sadari bahwa tantangan ke depan tentu berbeda dengan masa lalu dan tentu tidak lebih mudah pula. Godaan duniawi membuat banyak ummat mengalami kekeringan moral. Salah satu upaya mengantisipasi fenomena tersebut adalah melalui upaya penguatan keimanan dan ketakwaan kita beserta generasi muda kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena selama ini pengetahuan agama dan pendalaman Al-Quran merupakan benteng dan filter terkuat dalam menghadapi tantangan hidup. Untuk itu, kami menghargai dan memberi apresiasi tinggi kepada para pengajar Al-Quran yang selama ini telah memberikan bekal agama pada calon generasi pembangunan.

MINA: Apa harapan Pemkab Brebes terhadap para pengajar Al-Quran?

Bupati Brebes: Kepada para pengajar Al-Quran yang biasa disebut dengan guru ngaji atau ustadz-ustadzah dan juga para kiai, kami berharap untuk dapat selalu tampil dan dapat menggunakan metode yang kreatif serta inovatif. Namun, tetaplah pada koridor atau ketentuan yang ada di dalam aturan agama itu. Kita semua tahu bahwa sebagian dari murid atau orang-orang yang belajar Al-Quran adalah anak-anak dan generasi muda kita yang tentu dunianya sudah berbeda dengan sebelumnya, sehingga diperlukan metode yang tepat dan sesuai dengan perkembangan pemikiran mereka.

MINA: Apa yang diharapkan pada generasi muda terkait dengan pengajaran Al-Quran?

Bupati Brebes: Sangat diharapkan anak-anak atau generasi muda dapat terus belajar Al-Quran dengan senang hati, sehingga dapat tercapai generasi yang cinta dan mampu mengamalkan Al-Quran, bukan sekedar generasi yang pandai membaca Al-Quran saja. Karena kami yakin para pengajar Al-Quran atau guru ngaji itu tidak hanya mengajarkan cara membaca dan menulis huruf Arab saja, namun jauh dari itu adalah mengajar generasi muda untuk dapat hidup dengan berperilaku Qurani sesuai tuntunan agama.

MINA: Berapa alokasi anggaran yang diberikan untuk bantuan pada pengajar Al-Quran?

Bupati Brebes: Tahun ini, Pemkab Brebes mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4 Miliar untuk bantuan keuangan bagi guru ngaji, atau untuk 8.000 guru ngaji masing-masing sebesar Rp. 500 ribu. Jumlah itu tentu sangat kecil dibanding dengan jasa yang telah diberikan oleh para guru ngaji dalam membangun generasi yang Qurani. Tapi setidaknya dapat membantu dan menjadi bukti adanya keseriusan Pemkab Brebes pada pendidikan Al-Quran.

MINA: Apakah alokasi anggaran itu akan ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang?

Bupati Brebes: Alokasi anggaran bantuan tahun ini jauh meningkat dibanding tahun lalu, atau ada penambahan sekitar 3000 guru ngaji. Selanjutnya akan kami upayakan ada peningkatan kembali, karena semua ini untuk kemajuan pembangunan di Brebes terutama pembangunan di bidang spritual keagamaan. (L/R11/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0