AL-AZHAR QUNUT NAZILAH DAN SHALAT GAIB UNTUK GAZA

Jamaah di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta (Gambar: Shodiq/Suara Islam)
Jamaah di Jakarta (Gambar: Shodiq/Suara Islam)

Jakarta, 13 Ramadhan 1435/11 Juli 2014 (MINA) – Jamaah (11/7) Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru,  Jakarta melaksanakan dan shalat gaib untuk Muslimin di Gaza, Palestina, dan yang tewas dalam beberapa hari akibat serangan brutal militer Israel.

Qunut nazilah adalah doa yang dibaca dalam shalat setelah tegak dari rukuk pada rakaat terakhir, ditujukan khusus mendoakan umat Muslim yang ditimpa bencana alam atau peperangan yang menelan banyak korban meninggal.

Saat ini, empat hari serangan angkatan udara pasukan pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terblokade, telah menelan korban tewas 92 orang dan 600 lebih korban luka-luka.

Faktor itu juga yang membuat pihak DKM masjid berinisiatif mengajak jamaah usai shalat Jumat untuk melaksanakan shalat gaib, menyalati jenazah Muslim yang ada atau yang sudah dikubur di wilayah lain secara umum.

Selain itu, pengurus Masjid Al-Azhar melakukan penggalangan dana solidaritas untuk Muslimin Palestina, khususnya Jalur Gaza yang mengalami gempuran rudal Israel tanpa henti selama tiga hari.

Warga Gaza sebelumnya telah menderita akibat blokade ketat dari penjajah Israel sejak 2007 dan oleh pemerintah Mesir pasca penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

DKM masjid juga menyerahkan donasi khusus dari manajemen masjid sebesar Rp 50 juta kepada Ketua Presidium MER-C, dr . MER-C adalah lembaga kemanusiaan di bidang medis dan kegawatdaruratan yang saat ini mengrahkan 19 relawan di Gaza dalam rangka membangun Wisma Indonesia setelah selesai membangun fisik Rumah Sakit (RS) Indonesia di sana.

RS Indonesia adalah rumah sakit traumatologi yang dibangun memakai dana murni bantuan dari rakyat Indonesia, dikerjakan oleh para insinyur dan relawan Indonesia, dari jamaah Al Fatah, yang kemudian nantinya akan diserahkan kepada rakyat Palestina di Gaza sebagai hadiah.

Dalam penyampaiannya di depan jamaah shalat Jumat, Henry menyatakan bahwa RS Indonesia sudah jadi, tinggal menunggu pengadaan alat-alat kesehatannya agar bisa segera dioperasikan, sebab rumah sakit sangat dibutuhkan oleh warga Gaza.

“Bantuan harus terus kita berikan, jangan sampai menunggu Allah menyentil kita,” katanya merujuk pada kondisi Gaza yang kian memburuk, sedangkan RS Indonesia yang sudah selesai belum dapat digunakan karena masih harus mengumpulkan dana sekitar Rp. 65 milyar untuk pembelian alat-alat kesehatan. (L/P09/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0