Allah Selalu Kabulkan Doa Hamba-Nya Tanpa Kecuali

Oleh Rudi Hendrik, jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Begitu sombong seorang anak manusia ketika ia merasa tidak memerlukan peran serta Allah dalam hidupnya. Terlebih-lebih jika ia adalah seorang Muslim.

Hampir semua orang yang mengaku Muslim hafal Al-Quran Surat Al-Ikhlas [114]. Kita semua sepakat bahwa Allah satu-satunya Dzat Yang Maha Suci lagi Sempurna tempat bergantung segala sesuatu, tempat meminta segala sesuatu. Segala pergerakan di alam semesta ini, dari yang besar hingga yang sekecil apapun terjadi karena izin-Nya semata. Kita pun sepakat bahwa segala urusan Dia yang memegangnya.

Karena manusia itu tidak bisa mengarungi hidup dengan baik jika hanya mengandalkan kecerdasan akalnya yang terbatas, maka Allah menawarkan bantuan kepada orang-orang yang percaya (beriman) dan mau dibantu. Untuk mendapat bantuan dan pertolongan Allah, manusia diberi sebuah pintu, tempat manusia mengajukan permohonan bantuan kepada Allah. Pintu itu adalah yang disebut dengan .

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّڪُمُ ٱدۡعُونِىٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِى سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya, “Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’.” (Q.S. Al-Mu’min [40] ayat 60).

Dengan ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادً۬ا يُحِبُّونَہُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِ‌ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبًّ۬ا لِّلَّهِ‌ۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعً۬ا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ

Artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 186)

Setelah menawarkan bantuan kepada hamba-hamba-Nya melalui jalur doa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala pun menjanjikan bahwa Dia Maha Mendengarkan Doa dan Maha Menepati Janji, karena Allah sudah berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang meminta kepada-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan janji kepada hamba-hamba-Nya, dan Allah pun menegaskan dalam firman-Nya,

إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَأَتٍ۬‌ۖ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ

Artinya, “Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.” (Q.S. Al-An’am [6] ayat 134).

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى ٱلۡكِبَرِ إِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ‌ۚ إِنَّ رَبِّى لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Artinya, “(Ibrahim berakata) Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (Q.S. Ibrahim [14] ayat 39).

Berdoa adalah sarana yang diberikan oleh Allah agar kita bisa mendapat hal baik yang kita inginkan atau bahkan yang lebih baik menurut Allah, baik ketika di dunia maupun nanti di akhirat.

Berdoa adalah sarana untuk kita berdialog dengan Allah, mercurahkan segala isi hati, permasalahan hidup yang kita anggap sulit dan menyusahkan, hingga menyampaikan keinginan dan impian.

Berdoa adalah jalan yang dianugerahkan agar kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya pelindung dan penyelamat kita dari berbagai macam hal yang mengancam, baik fisik maupun jiwa.

Berdoa adalah cara yang diberikan Allah agar kita bisa lebih dekat kepada Allah dan mentauhidkan-Nya.

Namun, walaupun Allah telah bernjanji akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya, tapi ada yang perlu diketahui oleh kita semua.

Syarat Terkabulnya Doa

Dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 186 di atas, diungkapkan pula oleh Allah syarat agar doa atau permohonan kita bisa dikabulkan, yaitu hendaklah kita memenuhi segala perintah Allah dan hendaklah kita beriman kepada-Nya. Dengan maksud lain, jika kita tidak memenuhi apa yang Allah perintahkan dalam hidup ini dan tidak beriman kepada-Nya, maka jangan harap doa dan permohonan kita akan Allah kabulkan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selaku sosok mulia yang menerjemahkan Al-Quran dalam praktik kehidupan sehari-hari juga telah bersabda,

وفي صحيح مسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه: لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم، أو قطيعة رحم، ما لم يستعجل. قيل يا رسول الله: ما الاستعجال؟ قال: يقول قد دعوت وقد دعوت فلم أر يستجاب لي فيتحسر عند ذلك ويدع الدعاء.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Doa seorang tidak selalu dikabulkan jika melakukan dosa, atau memutuskan silaturahim, atau tidak tergesa-gesa. Sahabat lalu bertanya, “Apakah tergesa-gesa itu, ya Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “ Seorang berkata, aku telah berdoa tapi belum juga dikabulkan, lalu ia berputus asa, kemudian tidak lagi berdoa.” (H.R. Muslim).

Sahabat Sa’ad Bin Abi Waqash radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ”Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab, ”Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (H.R. At-Thabrani).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, ‘wahai Rabb-ku! Wahai Rabb-ku!’ Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (H.R. Muslim).

Penyebab Doa Tidak Terkabul

Ulama besar asal Balkh, Afghanistan, Ibrahim bin Adham yang wafat pada 165H/782M menyebutkan ada 10 penyebab doa tidak terkabul, yaitu:

  1. Kamu akui mengenal Allah, tapi hak-hak-Nya tidak kamu penuhi.
  2. Kamu baca Al-Quran berulang kali, tapi isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan.
  3. Kamu akui cinta Rasulullah, tapi nasihat-nasihatnya tidak kamu jalankan.
  4. Kamu akui setan itu adalah musuh manusia yang nyata, tapi kamu telah patuh kepadanya.
  5. Kamu sering kali berdoa mohon dihindarkan dari siksa api neraka, tapi kamu jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat.
  6. Kamu sering kali berdoa mohon supaya bisa masuk surga, tapi kamu tidak mau beramal baik untuknya.
  7. Kamu percayai kematian itu pasti datang, tapi kamu tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian.
  8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, tapi aibmu sendiri kamu lupakan.
  9. Kamu makan rezeki dari pemberian Allah, tapi kamu tidak mau mensyukuri pemberian itu.
  10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, tapi kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

Jadi, pada dasarnya semua doa itu akan dikabulkan Allah, tanpa kecuali. Adapun jika sampai tidak atau merasa tidk dikabulkan, itu kembali pada hamba tersebut yang mengecualikan diri dengan melakukan perbuatan yang menjadi penghalang terkabulnya doa. (P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.