AMNESTY: POLISI MACEDONIA PERLAKUKAN PENGUNGSI SEPERTI PERUSUH

Seorang gadis kecil menangis saat berlindung dari hujan di perbatasan Yunani dengan Makedonia (Foto: Reuters)
Seorang gadis kecil menangis saat berlindung dari hujan di Yunani dengan Makedonia (Foto: Reuters)

Athena, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA) – Kepala Amnesty International di Yunani, Giorgos Kosmopoulos, mengatakan, polisi Macedonia memperlakukan para seolah-olah mereka perusuh.

“Pihak berwenang harus mampu membuat perbedaan. Mereka adalah orang yang berhak atas perlindungan internasional,” katanya kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (23/8).

Ratusan dan negara Muslim dari Asia yang ada di Yunani memaksa melintasi perbatasan Macedonia ketika polisi menembakkan granat kejut dalam upaya menghentikan mereka, Sabtu.

Polisi pertama kali menembakkan granat setrum dan bentrok dengan pengungsi pada Jumat, sehari setelah pemerintah Macedonia mengumumkan keadaan darurat di perbatasan untuk menangani masalah ini.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Macedonia, Ivo Kotevsky, mengatakan kepada Al Jazeera, petugas tidak menggunakan kekerasan terhadap para pengungsi, tetapi petugas telah dipaksa mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dan melindungi perbatasan.

Kotevsky mengatakan, Macedonia berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam melindungi para pengungsi yang telah “praktis diusir dari Yunani”.

Para pengungsi berharap, dengan menyeberang ke Macedonia, mereka akan dapat mengambil kereta melalui Serbia ke Hongaria, anggota Uni Eropa yang telah mulai mendirikan pagar untuk menjaga para pengungsi yang kebingungan.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mendesak Pemerintah Macedonia untuk berbuat lebih banyak. Pemerintah Macedonia harus mengalokasikan sebuah tempat untuk menampung orang-orang yang melarikan diri dari perang itu.

Juru bicara UNHCR Petros Mastakas mengatakan, pengungsi yang di dalamnya termasuk ratusan orang yang rentan seperti anak-anak, bayi dan orang-orang sakit, membutuhkan bantuan medis.

“Sebagian besar dari mereka telah tinggal dengan kondisi buruk di udara terbuka,” katanya.

Ribuan pengungsi yang diguyur hujan telah terperangkap dalam lahan tak bertuan di perbatasan Yunani-Macedonia sejak Kamis. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0