Anak-anak Palestina Jadi Korban Sebenarnya dari Serangan Israel di Gaza

(Foto: Istimewa)

, MINA – Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mezan, Jumat (20/10), menyebut, anak-anak jadi korban sebenarnya dari serangan bom pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Lembaga sosial masyarakat di Gaza tersebut menyoroti dampak buruk dari kampanye pemboman pendudukan Israel terhadap , Middle East Monitor melaporkannya.

Sejak pendudukan Israel memulai serangkaian pengeboman di Jalur Gaza yang diblokade pada 7 Oktober lalu, lebih dari 100 anak syahid setiap hari. Seorang anak menjadi korban serangan udara Israel di Gaza setiap 15 menit.

Setiap hari pemandangan yang mengerikan dan menyakitkan muncul dari Jalur Gaza, mengungkapkan kebrutalan agresi Israel dengan korban utama adalah warga sipil, terutama anak-anak serta perempuan yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.

Gambaran mengerikan tentang anak-anak dan bayi mengalir keluar dari Gaza dalam hitungan menit sebagai akibat dari pemboman biadab Israel.

Rudal-rudal Israel telah menghancurkan impian dan ingatan anak-anak.

Penderitaan anak-anak berlipat ganda karena agresi terus-menerus dan terputusnya akses terhadap air, makanan serta listrik sehingga mempengaruhi psikologi mereka.

Menargetkan warga sipil, terutama anak-anak, merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat, sedangkan menargetkan warga sipil merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Wakil Direktur Jenderal Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan di Gaza, Samir Zaqout, mengatakan pembantaian Israel yang terjadi di Jalur Gaza terhadap warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan telah melampaui tindakan kejahatan perang hingga genosida dengan partisipasi Amerika, Jerman, Italia, dan Perancis.

“Di masa lalu, kami memohon kepada komunitas internasional dan menuduh mereka berkolusi dengan pendudukan [Israel] dan menerapkan standar ganda, namun saat ini mereka dengan berani tampil sebagai mitra dalam kejahatan terhadap rakyat kami,” kata Zaqout.

Menurut pakar Palestina tersebut, Israel dengan sengaja menargetkan anak-anak dalam agresinya di Jalur Gaza, yang menunjukkan kegagalannya mencapai tujuan militer.

“Dunia ini tidak adil dan terlibat dalam kejahatan (Israel) terhadap rakyat Palestina di Gaza, karena apa yang dilakukannya merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta merupakan pembersihan etnis dan genosida,” tambahnya.

Menurut Zaqout, perang di Jalur Gaza akan berakhir dengan kekalahan Israel, karena semua yang dilakukannya hanyalah aksi balas dendam terhadap warga sipil.

Israel menggunakan semua jenis senjata yang dilarang secara internasional, seperti fosfor putih dan barel peledak untuk membunuh warga sipil Palestina serta mengebom daerah padat penduduk.

“Jelas bahwa 75 tahun impunitas dan perlindungan terhadap tuntutan dan akuntabilitas apa pun telah mendorong Israel untuk melakukan segala sesuatu yang dilarang,” pungkas Zaqout. (T/RE1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.