Washinton, D.C, MINA – Badan kebudayaan dan ilmiah PBB, UNESCO, mengatakan Amerika Serikat berencana bergabung kembali dengan organisasi tersebut pada Juli, setelah hampir lima tahun memutuskan keluar, Senin (12/6).
UNESCO mengatakan dalam sebuah pernyataan, langkah tersebut termasuk “rencana pembiayaan konkret” yang harus disetujui oleh negara-negara anggota. VOA Melaporkan.
Sebelum penarikannya, Amerika Serikat adalah pendukung keuangan utama UNESCO, menyediakan sekitar 22% dari anggaran. Tetapi menghentikan kontribusi keuangan pada tahun 2011, setelah keanggotaan Palestina disetujui dan benar-benar ditarik pada tahun 2018 dengan pemerintahan Trump menuduh UNESCO bias anti-Israel.
UNESCO mengatakan dalam beberapa tahun terakhir telah bekerja untuk “mengurangi ketegangan politik dan menemukan konsensus tentang topik yang paling sensitif, seperti Timur Tengah.”
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Ini adalah tindakan kepercayaan yang kuat, di UNESCO dan dalam multilateralisme,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan.
“Tidak hanya dalam sentralitas mandat Organisasi , budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, informasi, tetapi juga bagaimana mandat ini dilaksanakan hari ini,” tambahnya.
Presiden AS Joe Biden telah meminta $150 juta dalam anggaran tahun depan untuk iuran dan pembayaran kembali ke UNESCO.
Para pejabat AS mengatakan menjelang pengumuman ini, bahwa tidak hadir di UNESCO memberikan keunggulan bagi China, termasuk dalam masalah penetapan standar kecerdasan buatan. (T/R7/P2)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis