AS Umumkan Penarikan dari Perjanjian Rudal dengan Rusia

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) pada Jumat (1/1) mengumumkan, mereka menarik diri dari keikutsertaannya dalam perjanjian rudal balistik era Perang Dingin karena dugaan pelanggaran Rusia terhadap pakta tersebut.

Saat mengumumkan kemundurannya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Rusia secara konsisten melanggar ketentuan-ketentuan Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Jangka Menengah 1987 “tanpa penyesalan,” dan mengatakan, Moskow dalam “pelanggaran materi” dari kewajibannya, Anadolu Agency melaporkan.

AS secara resmi keluar setelah merencanakannya selama hampir empat bulan. Presiden Donald Trump telah mengumumkan pada Oktober, Washington akan keluar dari Perjanjian INF.

Perjanjian INF menghapuskan semua rudal peluncur AS dan Rusia dengan jangkauan 310-3.420 mil (500-5.500 kilometer) dan peluncurnya, dengan menyebut dugaan pelanggaran Rusia terhadap pakta tersebut.

Baca Juga:  Kanada Janjikan Visa untuk 5.000 Warga Gaza

Pompeo pada bulan Desember, memberi Rusia waktu dua bulan untuk kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian, tetapi ia mengatakan bahwa itu tidak dilakukan.

“Rusia telah menolak mengambil langkah apa pun, untuk mengembalikan kepatuhan yang nyata dan dapat diverifikasi selama 60 hari ini,” katanya kala itu.

Pemerintah Rusia membantah bahwa negaranya tidak mematuhi ketentuan INF. Namun, Washington dan sekutu-sekutu NATO menunjuk pada pengembangan rudal 9M729 Novator, yang juga dikenal dengan sebutan NATO SSC-8, merupakan suatu pelanggaran.

Membutuhkan proses enam bulan bagi AS untuk keluar secara penuh setelah pengumumannya, berdasarkan ketentuan INF.

Tak lama setelah menterinya berbicara kepada wartawan, Trump mengatakan, jika Rusia kembali kepada kepatuhan “dengan menghancurkan semua misil yang melanggar, peluncur dan peralatan terkait.”

Baca Juga:  Erdogan: Netanyahu Akan Bernasib Sama Seperti Hitler

“AS tidak akan meninggalkan perjanjian, tetapi mengatakan Moskow telah “secara diam-diam mengembangkan dan menerjunkan sebuah sistem rudal terlarang, yang merupakan ancaman langsung terhadap sekutu dan pasukan kita di luar negeri,” ujar Pompeo.

“Kami akan bergerak maju dengan mengembangkan opsi respon militer kami sendiri dan akan bekerja dengan NATO, sekutu mitra kami lainnya, untuk menyangkal setiap keuntungan militer Rusia dari tindakannya yang melanggar hukum,” tegasnya.

Aliansi Trans-Atlantik mengatakan dalam sebuah pernyataan, 9M729 “menimbulkan risiko signifikan bagi keamanan Euro-Atlantik”. Mereka juga mendesak Rusia untuk kembali mematuhi INF.

“Kecuali jika Rusia menghormati kewajiban Perjanjian INF melalui penghancuran semua sistem 9M729 yang dapat diverifikasi, dengan demikian kembali kepada kepatuhan penuh dan dapat diverifikasi sebelum penarikan AS berlaku dalam enam bulan, Rusia akan memikul tanggung jawab tunggal untuk akhir Perjanjian,” ujar NATO . (T/Ast/RI-1)

Baca Juga:  Yaman Serang Kapal Kargo dan Perang Milik Israel-AS

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf