Ashrawi: Nakbah Adalah Rangkaian Ketidakadilan yang Harus Diakhiri

Ramallah, MINA – Anggota Komite Eksekutif menggambarkan peristiwa Nakbah, atau malapetaka, ketika 800.000 lebih warga Palestina diusir oleh milisi Zionis dan melarikan diri dari kota dan desa mereka untuk membuka jalan bagi Israel, sebagai rangkaian ketidakadilan yang harus berakhir.

“Tujuh puluh dua tahun yang lalu, Nakbah (Bencana) yang dipaksakan kepada rakyat Palestina dimulai dengan kampanye sistematis pembersihan etnis, pengusiran, pembunuhan massal, pencurian, dan penghancuran oleh milisi Zionis yang kemudian membentuk tentara Israel,” kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip WAFA, Jumat (15/5).

Ia mengatakan, peristiwa Nakbah mengubah mayoritas rakyat Palestina menjadi pengungsi yang bertumbuh kembang, yang identitas dan hak dasarnya mereka ditolak dan nasibnya terus berlanjut hingga saat ini. “Ini adalah trauma kolektif dan kumulatif yang memengaruhi setiap warga Palestina,” imbuhnya.

Ashwari menegaskan, orang-orang Palestina tidak berpindah dan diusir oleh bencana alam. Mereka adalah korban kejahatan perang yang mengerikan sehingga tidak ada tindakan internasional memungkinkan Israel untuk melakukan dengan impunitas yang hina.

“Impunitas ini terus memberi informasi dan memperkuat sistem penindasan kolonial Israel tanpa henti yang telah merantai masa lalu dan sekarang selama beberapa dekade,” katanya.

Menurutnya, Nakbah bukanlah memori menyakitkan dari kejahatan yang jauh. Ini adalah kenyataan yang terus berkembang selama beberapa dekade, menghasilkan kesakitan, penderitaan, pencekikan ekonomi, dan ketidakadilan.

“Pencaplokan resmi Israel yang segera akan terjadi pada sebagian besar Wilayah Pendudukan Israel atas Palestina menjadikan fokus yang tajam pada tujuan utama dan tujuan akhir dari pendudukan kolonialnya: merebut tanah dan sumber daya Palestina untuk agenda Israel yang lebih besar, ekspansi ekstrateritorial, dan kriminalitas yang disengaja bertahan dengan impunitas,” ucapnya.

Ia menambahkan, rakyat Palestina mendapatkan harapan dan kekuatan dari solidaritas global yang berkembang dengan perjuangan Palestina untuk kebebasan, keadilan, kepulangan, serta perlindungan bagi rakyat Palestina dan akuntabilitas bagi Israel.

“Ketika rakyat Palestina memperingati Nakbah, kami memperbarui tekad kami untuk memastikan bahwa rangkaian ketidakadilan ini bukan nasib rakyat Palestina. Kami tidak akan mengalah atau lelah. Kami yakin bahwa bersama-sama, dengan berprinsip, pembela hak asasi manusia, dan kelompok solidaritas di seluruh dunia, keadilan akan menang dan realitas rakyat Palestina tentang Nakba akhirnya akan berakhir,” pungkasnya. (T/R6/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.